Ancaman OKP Dicoret oleh KNPI Cilegon Kubu Rizki, Tidak Etis dan Batasi Hak Asasi Pemuda

CILEGON – Adanya ancaman oleh DPD KNPI Cilegon versi Rizki Khairul Ichwan yang akan mencoret OKP-OKP dalam himpunan KNPI yang ikut dan terlibat dalam Musyawarah Daerah (Musda) KNPI versi Caretaker Hidayatullah, hal tersebut ditanggapi enteng dan terkesan diabaikan oleh sejumlah pimpinan OKP.

Ketua Caretaker DPD KNPI Cilegon, Hidayatullah mengatakan, bahwa sanksi pencoretan OKP tidak bisa dilakukan oleh KNPI, bahkan sebaliknya OKP yang bisa membubarkan KNPI.

“OKP yang memiliki saham KNPI, jadi tidak etis kalau hak asasi OKP dibatasi oleh mereka (KNPI versi Rizki) untuk mengikuti satu organisasi. Dan OKP tidak harus takut untuk ikut Musda, karena ke depan bakal ada satu KNPI, mulai di daerah sampai di pusat,” ujar Hidayatullah dalam pernyataannya kepada awak media, Kamis (17/10/2019).

Pria yang akrab disapa Bung Dayat ini menegaskan, bahwa DPD KNPI harus memiliki hirarki hingga ke Pengurus Pusat, yang resmi mendapatkan legitimasi dari Kementerian Hukum dan HAM RI.

“Hirarki kami punya legitimasi KNPI dari atas, dan pengakuan dari pemerintah. Dan kami juga, sering mengikuti kegiatan pemerintah, sebagai bentuk pembinaan terhadap KNPI,” jelasnya.

Saat disinggung soal pernyataan KNPI versi Rizki, yang menyatakan eksistensi KNPI Cilegon hanya satu yakni yang diketuai oleh Rizki, Hidayatullah juga sebaliknya mengklaim bahwa KNPI yang sah adalah versi dirinya dengan dasar mandat DPD KNPI Banten dan SK Kemenkumham.

“Kita juga sama, pernyataan itu bukan dari saya, kalau mereka (Rizki) kan pernyataan pribadi. Saat konferensi pers di SKI, Ketua KNPI Banten Ali Hanafiah mengatakan hanya ada satu KNPI di Banten dan di Cilegon,” ujarnya.

“Hirarki kami di pusat dipimpin Ketua Umum Abdul Aziz yang telah mendapatkan SK Kemenkumham, di Banten turunannya Ali Hanafiah, dan sudah menandatangani Pakta Integritas dengan Rano Al-Fath, untuk persatuan pemuda hanya ada satu KNPI di Banten. Makanya yang mengisi Gedung Pemuda Banten juga Ali Hanafiah. Sedangkan KNPI Rizki itu, silahkan dicek kemana menginduknya?” tanya Bung Dayat.

Sementara terkait tahapan Musda KNPI versi Hidayatullah, dia menjelaskan bahwa pendaftaran bakal calon akan dibuka pada tanggal 19 Oktober mendatang. Namun peserta OKP yang terdaftar sudah ada 48 yang kemudian akan diverifikasi.

“Kita sepakat dengan panitia di Laguna kemarin bahwa pendaftaran kita terima, semua dengan catatan lolos bersyarat, harus ada SK menyertakan bendera, dan photocopy KTP ketua, sekretaris, bendahara,” tandasnya.

Sementara Samlawi Baralawe, Ketua SC Musda VII Pemuda/KNPI Kota Cilegon mengajak kepada para OKP dan PK KNPI agar tidak takut dengan ancaman dari kubu Rizki.

Ditegaskan Samlawi, KNPI kubu Rizki telah kehilangan legitimasi karena tidak memiliki induk organisasi ke tingkat pusat.

“Kami KNPI Kota Cilegon yang punya SK Kemenkumham akan menyelenggarakan Musda VII Pemuda/KNPI, atas mandat langsung dari DPD KNPI Provinsi Banten, kepada OKP dan DPK KNPI kecamatan Se-Kota Cilegon, silahkan daftar untuk mengikuti Musda tersebut,” tegas Samlawi.

Dia juga mengaku heran dengan adanya ancaman dari kubu Rizki, karena hal itu hanya membuat pecah belah persatuan pemuda Cilegon.

“Jika tidak daftar berarti takut sama ancaman yang sebelah, hari gini masih takut? Ayo bersatu ikut Musda demi lahirkan pemimpin KNPI yang kuat dan bermanfaat buat para pemuda Cilegon. KNPI, Maju terus pantang mundur!” tegasnya. (*/Ilung)

 

Honda