Lampu PJU di JLS Cilegon Sering Mati, Dishub: Itu Hal Biasa

CILEGON – Puluhan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang berada di sepanjang Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang sering padam sehingga menyebabkan akses jalan gelap gulita, dikatakan Kabid Teknis Sarana Prasarana, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon, M. Aan Ansori, hal tersebut adalah hal biasa.

“Kalau PJU mati apa lagi di JLS itu hal biasa, kita juga sering melakukan pengontrolan (Dishub) setiap hari. Ada juga masyarakat Cilegon yang langsung laporan ke sini (Dishub) via pesan pengaduan,” kata Aan Ansori saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/2/2018).

Bukan hanya itu, menurutnya pegawai Dishub sangat maksimal dalam penanganan sarana perasarana yang meliputi kewenangan di Dishub Kota Cilegon, dan pihaknya langsung sigap untuk melakukan perbaikan.

“Kita langsung sigap dalam hal perbaikan sarana perasarana, banyak troubel kalau di PJU seperti kabelnya putus, lampunya mati, tertimpa pohon, apalagi musim seperti sekarang. Banyak warga yang lapor ke kita melalui aplikasi pengaduan,” ujarnya sembari menunjukan telpon genggam menunjukan banyaknya warga mengadu terkait sarana perasarana yang rusak.

Namun klaim tersebut seakan berbanding terbalik, saat dikabarkan bahwa PJU di JLS KM 06 + 800 sudah mati selama 2 minggu lebih seperti terpantau wartawan faktabanten.co.id yang setiap hari melintas di jalan tersebut. Kondisi ini sudah terjadi berturut-turut mulai dari tanggal 18 Februari 2018.

“Oh, dimana lokasinya mas? Kok nggak ada yang lapor yah biasanya warga lapor kekita dari pihak kelurahan atupun kecamatan setempat, nanti kita kontrol kesana,” kilahnya.

Lebih lanjut, Aan juga menegaskan jika masyarakat Cilegon melihat sarana dan perasarana yang rusak segera laporkan ke Dishub Kota Cilegon agar dapat segera diperbaiki dan ia berharap kepada masyarakat agar menjaga sarana perasarana tersebut.

“Jika ada sarana prasarana seperti PJU yang troubel segera lapor ke kita dan saya harap warga juga menjaga. Fasilitas itu milik kita bersama karena dananya dari pemerintah,” pungkasnya (*/Temon)

Honda