Food Festival Kuliner Pandeglang Minim Peminat

Sankyu

FAKTA PANDEGLANG – Kegiatan food festival kuliner yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di pantai Batako, Desa Teluk, Kecamatan Labuan minim diminati masyarakat, soalnya peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terbilang sedikit, karena dalam kegiatan itu hanya diikuti oleh sebanyak 28 peserta lomba pameran kuliner, mulai dari kalangan masyarakat dan siswa.

Ditemui di lokasi, Kepala Dinas pariwisata Pandeglang, Salman Sunardi mengatakan, dengan jumlah peserta yang tidak terlalu banyak, kemungkinan masyarakat masih memiliki paradigma lama, yakni bersikap acuh. Namun dengan jumlah peserta yang yang ada itu terbilang cukup, karena kegiatan ini juga tujuannya untuk memotovasi masyarakat dalam menciptakan menu makanan lokal yang lebih menari.

“Jadi ketika masyarakat melihat seperti ini, terinspirasi untuk meningkatkan kreativitasnya dalam menciptakan makanan, baik dari segi rasa makanan yang diciptakan maupun kemasannya,” ungkap Salman, Sabtu (28/4/18)

Saat ditanya apakah dengan minimnya peserta dalam kegiatan itu, kurang sosialisasi atau seperti apa. Dirinya mengaku, mungkin sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sosialisasinya belum maksimal. Selain itu, pelaku-pelaku usaha dibidang kuliner SDMnya masih rendah. Akan tetapi, pada intinya gelaran food festival kuliner tersebut untuk menarik perhatian dan memotivasi masyarakat.

Sekda ramadhan

“namun yang kami harapkan, setelah dilakukannya kegiatan ini, masyarakat bisa termotivasi untuk lebih keratif lagi dalam membuat dan menciptakan serta pengembangan produk-produk olahan makanan itu,” harapnya

Sementara, Ketua PHRI Pandeglang, Widi mengatakan, sebetulnya kegiatan yang digelarnya tersebut bukan hanya melihat dari banyak atau sedikitnya peserta. Karena kegiatan ini bukan untuk kompetisi, melainkan kegiatan itu untuk memberikan motivasi bagi masyarakat.

“Kita tidak melihat jumlah peserta yang ikut, karena ini memang bukanlah sebuah kopetisi, akan tetapi kita hanya menciptkan moment untuk memberikan motivasi kepada masyarakat,” imbuhnya

Lanjutnya, kegiatan itu bertujuan untuk mendorong kreativitas masyarakat pelaku kuliner dalam menciptakan makanan seperti otak-otak tersebut. jadi harapannya, agar bagaimana masyarakat dalam membuat olahan makanan yang bisa menarik perhatian konsumen.

“Jadi ketika masyarakat membuat makanan otak-otak ini bisa berbagai macam varian rasa dan jenis, bahkan otak-otak itu bahan bakunya tidak mesti dari ikan saja. bisa juga dari sayur-sayuran serta bahan baku makanan lainnya,” tukas Widi. (Achuy/Riel)

Honda