Pedagang Kios Keluhkan Pedagang Kaki Lima di Pasar Rau

SERANG – Sejak diresmikan di tahun 2004 lalu oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, Pasar Induk Rau atau Rau Trade Center (RTC) sejatinya diharapkan menjadi pasar kebanggaan masyarakat Serang dan Banten.

Pasar Induk Rau yang dibangun di atas tanah seluas 5 hektar dengan bangunan 3 lantai tersebut awalnya dibangun dari pasar tradisional yang mengalami kebakaran.

Kini, alih-alih menjadi pasar modern yang tertata rapih, kondisi dari Pasar Induk Rau saat ini malah terlihat semakin kumuh, terkesan tidak ada perawatan baik itu oleh pihak pengelola ataupun dari pemerintah.

Kesan semrawut ditambah dari banyaknya pedagang-pedagang kaki lima yang berjualan di bahu jalan sepanjang area pasar, bahkan sejumlah fasilitas umum pun turut menjadi area pedagang menjajakan barang dagangannya.

Hal itu pun dikeluhkan oleh salah satu pedagang kios di lantai 1 Pasar Induk Rau, Anis Burhan, yang sudah 7 tahun berjualan di Pasar Induk Rau. Ia mengatakan bahwa kondisi pasar yang saat ini sudah tidak terawat sama sekali, dan kerap mengalami kebocoran di kala hujan turun, bahkan maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di luar pagar Pasar Induk Rau turut disesalkan olehnya.

“Ini sudah tidak terawat, sering bocor juga. Kami selaku pedagang kios merasa tidak diperhatikannya, padahal adanya Pasar Rau ini kan karena adanya pedagang kios, tapi pedagang kios jadi penonton. Yang rame nya itu diluar, PKL merajalela, fasilitas umum habis dipakai oleh PKL,” keluhnya kepada faktabanten.co.id, Jumat (25/5/2018).

Kartini dprd serang

Dikatakan Anis, kondisi seperti itu turut mempengaruhi terhadap pendapatannya yang dalam kurun waktu 2 tahun ini mengalami penurunan karena menurunnya masyarakat yang berbelanja kedalam Pasar Induk Rau.

“Kita sudah lakukan upaya, kita sudah audiensi ke dewan, udah ke Pemkot, bolak-balik aja, ga ada respon, kita cuma dijanjiin doang, mereka cuma bilang iya pak iya pak, tar sok tar sok aja, sampe tua kita nunggu,” lirihnya.

Bahkan upaya menemui pihak pengelola pun seolah menjadi hal sia-sia, karena setiap keluhan itu disampaikan para pedagang kios ke pihak pengelola, yang terjadi hanya perdebatan tanpa penyelesaian.

“Kita juga sudah ke pihak pengelola, tetap ga ada, kita datang kesana cuma ribut-ribut gitu doang, ga ada realisasi, ga ada penyelesaian,” ungkapnya.

“Dari Pemkot, kita dijanjiin dari tahun kemaren malah, ini juga kita dijanjiin lagi setelah Pilkada kalau Pasar Rau akan di rapihkan, tapi ga tau ntar, itu Walikota yang menjanjikan kepada kami,” lanjutnya.

Sementara itu, Manajer Operasional PT. Pesona Banten Persada selaku pengelola Pasar Induk Rau, Aeng Khaeruzzaman mengatakan bahwa saat ini dirinya belum bisa berkomentar terkait permasalahan dan kondisi Pasar Rau.

“Nanti setelah lebaran baru dibahas, karena Pasar Rau ini batasannya luas, ada yang didalam pagar ada yang diluar pagar, tapi nanti kita bahas bersama Pemerintah, rencananya kita tertibkan, kita relokasi, kita tata bersama-sama,” singkatnya. (*/Ndol)

Polda