KAMMI PW Banten Kutuk Keras Aksi Terorisme di Masjid Selandi Baru

Sankyu

SERANG – Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pengurus Wilayah (PW) Banten mengutuk keras peristiwa penembakan jama’ah dua Masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru. Penembakan yang terjadi di masjid Al Noor dan Linwood tersebut terjadi usai Shalat Jum’at dilaksanakan.

“KAMMI atas nama sesama muslim dan atas nama kemanusiaan mengutuk dan mengecam keras peristiwa teror penembakan yang terjadi di masjid An Noor dan Masjid Linwood di Selandia Baru. Penghilangan nyawa manusia semena-mena adalah kejahatan kemunisiaan yang sangat besar,” kata Imam Maulana selaku Ketua Umum KAMMI PW Banten.

Menurut Imam, teror tersebut bukan hanya jahat tapi juga sangat biadab. Karena pelaku dengan sadar melakukan pembantaian dan menyiarkannya secara live di akun sosial media miliknya. Selain melakukan kejahatan, menurut Imam pelaku juga sudah mempertontonkan hal yang keji. Oleh karenanya perlu mendapatkan sanksi hukum yang setimpal.

“Selain tindak kejahatan pembantaian secara masal, pelaku juga dengan sadar menyiarkannya. Itu adalah tindakan yang lebih biadab daripada pelaku teror dimanapun, bahkan dalam peperangan sekalipun. Kalau di Indonesia dia seharusnya sudah kena pasal berlapis, kejahatan dan kena UU ITE juga,” imbuhnya.

Sekda ramadhan

Menurut kabar yang telah beredar, Kepolisian Selandia Baru telah merilis data korban yang meninggal paska aksi terorisme tersebut berjumlah 49 orang sedangkan 20 orang lainnya mengalami luka-luka. Pihak kepolisian sudah mengamankan para pelaku, namun melalui konferensi persnya Komisaris Kepolisian Selandia Baru, Mike Bust enggan mengungkapkan namanya. Ia hanya berjanji para pelaku akan langsung diadili di Badan Hukum Selandia Baru esok hari.

“KAMMI juga menyampaikan duka yang mendalam atas saudara-saudar KAMMI seiman, baik yang meninggal dunia ataupun yang mengalami luka-luka. Terutama untuk korban yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dirawat di ICU, semoga lekas pulih kembali,” tutur Imam.

Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri, saat kejadian berlangsung ada 6 orang WNI yang berada di masjid tersebut. 3 orang WNI berhasil lolos dan dipastikan selamat saat melakukan kontak dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). 2 orang WNI lainnya menjadi korban dan dirawat di ruang ICU Kota Christchurch Public Hospital.

“Kejadian ini mengingatkan kita bahwa aksi terorisme bisa terjadi dimana saja, dan dialami oleh kaum manapun. Oleh karena itu, penanggulangan terorisme semacam ini menjadi tanggung jawab kita bersama dimanapun berada,” pungkasnya. (*/Cholis)

Honda