Gubernur WH: PNS itu Profesi Paling Nyaman dan Nikmat

Dprd ied

PANDEGLANG – Seleksi penerimaan atau rekruitmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) se-Provinsi Banten telah berjalan, dan setelah dinyatakan lulus, CPNS masih harus menjalani pelatihan dan pendidikan untuk lebih memantapkan komitmen, kompetensi dan profesionalismenya. Salah satunya mengikuti pelatihan dasar atau pendidikan dan pelatihan (diklat) pra jabatan bagi seluruh CPNS sebelum menjadi PNS.

Gubernur Banten Wahidin Halim dikenal sebagai sosok pemimpin bergaya natural dan kerap bersikap spontan. Gayanya yang demikian kerapkali membuat orang yang melihatnya terkejut dan tertawa lepas. Hal itu ditunjukkan gubernur pada saat membuka Pelatihan Dasar CPNS di lingkungan Provinsi Banten 2019, di kantor BPSDM, Pandeglang, Selasa (2/4/2019).

Di hadapan ratusan CPNS peserta diklat, gubernur dengan gaya bicaranya yang khas memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh peserta, mewawancarai beberapa peserta, hingga memberikan uang tunai dari kantong pribadinya sebesar Rp 500 ribu kepada CPNS yang tengah hamil.

Kedatangan gubernur ke tempat acara disambut oleh seruan ‘Semangat Pagi’ dari seluruh peserta diklat yang diartikan gubernur sebagai semangat baru birokrasi di Banten. Saat akan memulai menyampaikan amanatnya, gubernur kembali membakar semangat para peserta dengan seruan yang sama dan disambut riuh tepuk tangan seluruh peserta.

Gubernur memulai amanatnya dengan pentingnya bersyukur untuk seorang Pegawai Negeri Sipil. Dengan bersyukur, seorang PNS akan dapat melaksanakan kewajibannya kepada negara secara tulus namun profesional hingga akhir masa kariernya. Dan bersyukur adalah modal bagi WH hingga mampu menapaki karir di dunia birokrasi hingga menjadi gubernur seperti saat ini.

“Dulu saya juga rajin ikut-ikut tes juga, dan Alhamdulillah selalu lulus. Dari zaman jadi camat saya ngontrak rumah belasan tahun, sampai sekarang jadi gubernur, alhamdulillah saya selalu merasa cukup dan tidak pernah kekurangan, tidak permah terlibat korupsi, tidak pernah minta-minta duit ke bawahan. Alhamdulillah gaji saya selalu cukup untuk menghidupi istri dan anak-anak saya, karena kuncinya satu yaitu bersyukur,” tutur gubernur WH.

Namun, gubernur WH menyadari bahwa untuk mencapai cita-cita yang luhur, akan banyak rintangan dan hambatan yang mengganggu. Begitupun dalam menapaki karir sebagai PNS, dalam perjalanannya akan ada suasana yang membuat tidak nyaman, berubahnya pikiran akan cita-cita atau bahkan kejenuhan dan kebosanan. Maka penting, bagi seorang PNS untuk menyadari dirinya berada dalam bingkai NKRI yakni seorang pegawai yang memiliki hak dan kewajiban.

“Ada ikatan dan kontrak yang berbeda dengan pengusaha dan profesional lain. Pegawai harus selalu merasa cukup, sebagaimana dalam ajaram Islam ada yang dinamakan istiqomah, qonaah atau shiddiq yang bisa diterapkan dalam kehidupan seorang PNS,” ujar WH.

“Sepanjang karir saya, PNS itu profesi paling nyaman dan nikmat. Ada jaminan hidup, kepastian penghasilan. Kalau dagang kan fluktuatif, spekulatif, tapi kalau jadi pegawai kita ada hak dan kewajiban. Makanya cari pasangan yang bisa menerima karir kita. Yang punya kartu PNS, terus mau lamar pacarnya pasti diterima. Bilang ke orangtua pacarnya, saya digaji gubernur Rp12 juta, bisa tiap hari ke Alfamart atau seminggu sekali ke Summarecon. Pasti diterima, kalau nggak diterima cari yang lain,” kelakar gubernur yang disambut dengan tawa seluruh pegawai yang hadir.

Selain harus pandai bersyukur, gubernur juga mengingatkan kepada para CPNS untuk mampu menebarkan energi positif bagi di lingkungan sekitarnya mulai dari keluarga, tempat kerja dan masyarakat.

“Ajarkan lingkungan sekitar dengan nilai-nilai positif yang telah tertanam dalam diri seorang PNS sesungguhnya. Ciptakan ketenangan dalam kehidupan dan tidak mencampuradukkan urusan pekerjaan dengan keluarga atau yang lain. Tegakkan kedispilinan baik dalam bekerja maupun kehidupan sehari-hari, mengembangkan jati diri atau profesionalitas dan kompetensi,” imbau gubernur.

WH juga menegaskan bahwa selama ini, tidak pernah dari keluarganya ikut campur dalam urusan pekerjaan dirinya.

dprd tangsel

“Istri saya juga begitu, dia tidak pernah mengganggu karir saya, tidak mencampuri urusan pekerjaan saya, tidak tahu menahu saya mengangkat siapa sebagai pejabat, siapa saja orangnya, ada masalah di pekerjaan, tidak pernah tahu dia. Karena saya memang tidak perbolehkan istri ikut campur. Karena yang bekerja jadi Gubernur itu saya, jadi saya yang harus menyelesaikan pekerjaan saya,” tegas WH.

Di hadapan para CPNS, gubernur juga menyampaikan beberapa pencapaian yang telah didapat ketika melaksanakan tugas sebagai Gubernur Banten. Baik dalam tata kelola pemerintahan yang akuntabel, bersih dan bebas korupsi, pembangunan infrastruktur yang semakin baik dan merata. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari kinerja para PNS yang profesional dan berdedikasi tinggi. Atas hal itu, gubernur telah memberikan reward dan punishment terhadap PNS yang melanggar atau tidak disiplin.

Gubernur bahkan mewawancarai beberapa CPNS dengan formasi yang berbeda-beda, mulai dari apoteker, dokter, guru, pertanian hingga infrastruktur jalan. Kepada mereka, gubernur menanyakan asal daerah, tempat kuliah, status pernikahan, dan motivasi masing-masing ketika ingin menjadi PNS. Gubernur mengaku bangga dan senang melihat para calon birokrat muda yang kompeten dan penuh semangat.

Di akhir acara, gubernur dimintai para peserta untuk berfoto bersama dan langsung disanggupinya, seketika ratusan CPNS secara bergantian duduk dan berdiri di dekat orang nomor 1 di Banten itu dan langsung memasang pose terbaiknya agar dapat diabadikan oleh para juru foto yang ada. Seusai sesi foto, peserta kembali ke tempat duduk masing-masing. Beberapa saat sebelum gubernur keluar dari tempat acara, ia memanggil para CPNS yang tengah hamil.

“Ada yang lagi hamil nggak ini peserta? Mana mana? Sini kumpul deket saya,” ujarnya.

Tak butuh waktu lama, 14 orang CPNS yang tengah hamil langsung berkumpul di hadapan gubernur dengan memasang wajah senang campur kebingungan.

“Semua yang hamil, saya kasih Rp500 ribu,” kata WH, sambil menyuruh ajudan membagikan uang tunai yang telah disiapkan dan diterima dengan riang oleh para CPNS tersebut.

“Semoga bermanfaat ya, dan buat semuanya semoga lulus dengan nilai terbaik,” tutup WH sambil berpamitan.

Menerima uang tunai tak terduga dari Gubernur, salah seorang CPNS bernama Selvikartika mengaku sangat terkejut. Ia mengira, dipanggilnya CPNS yang hamil hanya untuk berfoto bersama karena pada sesi foto sebelumnya ada yang kesulitan ikut serta. Namun tanpa diduga, rejeki yang didapat lebih dari yang diperkirakan.

“Kaget, nggak nyangka, kirain kenapa dipanggil, dikira mau foto bareng lagi, nggak tahunya mau dikasih rejeki. Terimakasih Pak Gubernur,” ujar Selvi

Hal senada disampaikan Nena, yang juga tak menyangka akan diberikan rejeki. “Nggak nyangka kalau mau dikasih uang, seneng banget,” tutur Nena.

Kepala BPSDM Provinsi Banten Endrawati dalam laporannya menyampaikan, pelaksanaan pelatihan dasar ini mengacu pada Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, Peraturan Pemerintan nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS serta regulasi lainnya. Tujuan dilaksanakannya pelatihan dasar adalah membangun integritas moral dan kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme dan kebangsaan, membangun karakter, memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang.

“Peserta yang ikut sebanyak 240 orang CPNS se-Provinsi Banten yang dibagi 5 kelas. Dengan jumlah, angkatan 1 sebanyak 40 orang dari Kabupaten Lebak, angkatan 2 sebanyak 40 orang dari Kota Cilegon, angkatan 3 sebanyak 40 orang dari Kabupaten Pandeglang, angkatan 5 sebanyak 40 orang dari Pandeglang, angkatan 6 sebanyak 40 orang dari Kota Serang,” ujar Endrawati. (*/Red)

Golkat ied