Relawan Akui Dukungan untuk Jokowi di Cilegon Tetap Besar Meski Ada Kisruh Kadin 

CILEGON – Polemik yang terjadi di dalam lembaga Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon dalam beberapa pekan terakhir ini, salah satu pengusaha sekaligus relawan Jawara Dukung Jokowi (WarDjo) Banten Aldin, menilai hal itu bisa mempengaruhi berkurangnya dukungan pengusaha Cilegon kepada Paslon 01 di Pilpres 2019. Namun statement tersebut secara tegas dibantah oleh relawan WarDjo lainnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Juli Tresno Ajie, Senin (1/4/2019) malam.

Juli yang juga bagian dari WarDjo, menegaskan bahwa dukungan masyarakat untuk Jokowi di Kota Cilegon saat ini malah semakin besar.

“Tidak benar itu, apa yang disampaikan Pak Aldin bahwa kekisruhan di tubuh Kadin akan berdampak ke Capres 01, saya secara pribadi menegaskan tidak benar, saya anggap ini tidak berefek, tidak ada dampaknya sama sekali pada konstelasi Pilpres khususnya ke Jokowi. Karena saya tahu kelompok pengusaha yang tergabung dalam mosi tidak percaya Kadin itu, sudah ada pilihan politiknya sejak awal,” ungkap Juli kepada Fakta Banten.

BACA JUGA : Gejolak Kadin Cilegon Pengaruhi Dukungan Pengusaha kepada Jokowi

“Kami relawan bekerja tanpa memandang dan terpengaruh oleh kisruh di tubuh Kadin. Semua tetap bekerja meyakinkan masyarakat untuk memilih 01, dan terbukti di kalangan masyarakat termasuk pengusaha, dukungan ke Jokowi masih sangat solid, dan InsyaAllah menang di Cilegon,” tegas Juli.

Dia menilai kekisruhan di tubuh Kadin Cilegon tidak sepantasnya ditarik-tarik pada persoalan politik, terlebih lagi Pilpres.

“Kadin dan WarDjo dua organisasi yang jelas menurut saya kepentingannya berbeda. Yang satu wadahnya para pengusaha (ekonomi), yang satu urusan politik. Kalau memang terjadi kekisruhan di Kadin, saya sepakat pak Aldin itu bawa nama posisi dia di Kadin saja, tidak perlu menyeret di posisinya sebagai relawan 01,” tegas Juli.

Aktivis gerakan Kota Cilegon ini juga mengaku memaklumi dan tidak akan ikut campur atas sikap Aldin yang kecewa dengan Ketua Kadin Cilegon Sahruji. Namun isu yang muncul berkaitan dengan konflik antar Relawan 01 di Pilpres, yakni WarDjo dan Bravo 5, Juli menegaskan dirinya harus mengklarifikasi bahwa hal tersebut tidak benar.

“Relawan WarDjo itu kolektif kolegial, jadi nggak ada struktur ketua karena ini semacam koalisi gabungan 3 Peguron Silat yakni Bandrong, TTKKDH, dan Terumbu, ada juga statusnya pembina. Jadi tidak bisa Aldin seorang diri mengatasnamakan WarDjo dalam bersikap, karena ini lembaga taktis saja untuk memenangkan 01, bukan organisasi resmi,” tegas Juli.

BERITA TERKAIT : HIPMI Tegaskan Tak Pernah Ada Pembinaan dari Kadin Cilegon

“Semestinya yang dilakukan oleh saudara Aldin itu langkah-langkah hukum, Kadin punya AD/ART itu saja dibahas, lakukan koordinasi dengan Kadin Banten dan Kadin Indonesia. Jadi jangan dibawa pada ranah politik urusan kisruh Kadin itu,” imbuhnya.

Juli juga menegaskan bahwa kubu Jokowi dari Tim Kampanye, Relawan hingga Parpol Koalisi tidak pernah ikut campur pada kisruh yang terjadi di tubuh Kadin Cilegon.

“Kubu Jokowi itu tidak ada dukung mendukung, tidak pernah ikut campur dalam hal kekisruhan di Kadin. Saya tahu orang-orang yang mendukung 01 mereka punya pemikiran yang dewasa dalam hal menyikapi kekisruhan Kadin ini, semuanya diserahkan pada mekanisme organisasi. Karena itu masalah internal organisasi,” tegas Juli.

Direktur LBH FPP ini berharap kepada semua pihak yang berpolemik di Kadin Cilegon agar sama-sama tetap menjaga kondusifitas, karena sebentar lagi akan ada pelaksanaan hajat demokrasi bangsa Indonesia.

“Saya pribadi menegaskan, sangat tidak setuju jika persoalan Kadin ditarik-tarik masuk ke ranah politik. Beda tujuannya. Apalagi kita mau Pemilu dan Pilpres, kondusifitas harus dijaga dengan baik,” tandasnya. (*/Ilung/Red)

[socialpoll id=”2521136″]

Honda