Pemadaman Kebakaran TPSA Bagendung Lambat, Sejumlah Warga Terjangkit ISPA

Sankyu

CILEGON – Belum kunjung bisa dipadamkannya kebakaran yang terkadi di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, memberikan efek yang negatif kepada warga sekitar. Asap tebal yang mengepul, berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat sekitar, terutama anak-anak yang mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Seperti yang diungkapkan oleh tokoh masyarakat Link. Curug Kenari RT 12/3, Kelurahan Bagendung, M. Ali Syarief yang sekaligus juga Ketua Risma Nurul Iman ini, mengatakan banyak anak-anak di wilayahnya yang terkena sesak napas.

Selain itu, pria yang akrab dipanggil Ustadz Ali ini, menyayangkan upaya Pemkot Cilegon yang melakukan pemadaman kebakaran yang dinilainya kurang maksimal.

“Harusnya pemadaman oleh petugas dibuat shift, jangan siang saja, agar api cepat padam. Kasihan warga Bagendung tiap hari menghirup asap dengan bau tengik, apalagi asapnya sudah masuk ke kawasan perkotaan,” ungkapnya.

Ia berharap, Pemkot Cilegon agar lebih memprioritaskan penanganan kejadian kebakaran yang dilakukan dengan maksimal.

Sekda ramadhan

“Jika penanganan masih kurang personel libatkan kami masyarakat sekitar, kami siap membantu. Kalau kurang picis (uang-red) minta bantuan ke perusahaan – perusahaan di wilayah Cilegon yang membuang sampah di TPSA,” tegasnya.

Adanya bantuan dari dinas terkait, dianggap kurang membantu keluhan warga Bagendung yang sudah jengah dengan kondisi diselimuti asap setiap hari.

“Bantuan masker yang dibagikan pemerintah juga dirasakan kurang. Kami gak butuh mie yang kami butuhkan saat ini adalah padamnya api sehingga asap hilang, kasihan puluhan bayi mulai mengalami sakit,” bebernya.

Ustadz Ali berharap, ke depan perlu adanya edukasi kepada masyarakat sekitar, baik melalui sekolah maupun majlis ta’lim untuk tidak membakar sampah sembarangan, dan langkah-langkah pencegah kebakaran.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Cilegon, Ujang Iing saat ditanyakan kapan api di TPSA Bagendung bisa dipadamkan, pihaknya belum bisa menjamin kapan waktunya karena terkndala faktor cuaca.

“Anginnya kencang, cuaca panas jadi sulit dipadamkan,” ucapnya. (*/Ilung)

Honda