DPK Banten Kirim Pustakawan ke Sekokah Pelosok

LEBAK – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten terus melakukan kampanye literasi ke berbagai daerah, sekalipun di tempat-tempat jauh dan terpencil. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen untuk memajukan bangsa melalui generasi yang bisa menghadapi tantangan zaman.

Dengan visi Perpustakaan dan Kearsipan sebagai pilar terwujudnya masyarakat Banten cerdas, berakhlakul karimah dan pemerintahan yang akuntabel, DPK Banten membawa para Pustakawan ke tiap-tiap sekolah.

Dua hari berturut-turut, para Pustakawan DPK Banten memberikan materi tentang pentingnya membaca dalam proses pengembangan diri. Selain itu ada juga kegiatan perpustakaan keliling dan nonton film bareng dengan siswa-siswi yang bersifat edukatif.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa-Rabu, (15-16/10/2019) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Bayah dan SMAN 1 Sajira Lebak.

Adapun pengisi materi dari Pustakawan DPK Banten yakni, Chaerunnisa, Indra Hermayadi, Ashabul Kahfi dan Yulian Andri Nugraha.

Kepala Seksi Pembudayaan Kegemaran Membaca Evia Saefudin mengatakan, salah satu keterampilan yang harus dimiliki di masa depan adalah keterampilan literasi. Literasi tidak saja masalah baca tulis, literasi adalah tentang keberdayaan masyarakat dalam mempersiapkan dirinya menghadapi tantangan zaman.

“Dengan keterampilan literasi yang baik, sebuah generasi mempunyai modal yang cukup untuk tumbuh memaksimalkan potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia yang bermanfaat,” katanya kepada Fakta Banten. Rabu, (16/10/2019) kemarin.

Selain itu, para Pustakawan yang hadir dalam kegaiatan tersebut juga menyampaikan bahwa membaca adalah pintu masuk dalam upaya untuk melakukan pengayaan diri.

“Sebenarnya kegiatan ini hanya bentuk stimulasi untuk mengingat tujuan dari proses belajar di sekolah, yaitu pengembangan diri,” ujar Indra Hermayadi.

“Sehingga diharapkan mereka menjadi generasi kreatif dan dinamis, yaitu generasi yang terus berproses dan berkembang,” tambahnya.

Dikatakan Indra, kehadiran mereka di masa depan diharapkan menjadi solusi dan bukan menjadi masalah. Yaitu menghadirkan solusi generasi masa depan yang unggul, sehingga membutuhkan penanganan yang komprehensif dari berbagai pihak terkait. Karena pendidikan adalah sarana mempersiapkan pewaris masa depan yang dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Sementara itu Yayi Haidar, selaku Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Sajira Lebak mengungkapkan, bahwa budaya literasi di kalangan SMAN sendiri khususnya yang jauh dari perkotaan masih rendah, hal ini bukan saja karena motivasi membaca siswa yang rendah, tetapi akses terhadap bahan bacaan juga terbatas.

Dengan begitu, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas harus didukung oleh sarana yang baik, terutama dalam hal menyediakan bahan bacaan kepada siswa sesuai minatnya. (*/Qih)

Honda