Asap Pekat Selimuti Pabrik Blast Furnace Krakatau Steel, Warga Sekitar Mengeluh

Dprd ied

CILEGON – Terpantau plan pabrik Blast Furnace Krakatau Steel mengeluarkan asap pekat kuning kehitam-hitaman yang menyelimuti dan mengepul dari gedung produksi, Selasa (29/10/2019) sekitar pukul 14.50 WIB tadi.

Menurut informasi yang diterima Fakta Banten, peristiwa mirip kebakaran itu terjadi karena proses produksi yang gagal dan pembakaran gas yang tak sempurna akibat black out pasokan listrik.

Warga di sekitar pabrik PT Krakatau Steel sempat heboh dengan peristiwa tersebut, ditambah adanya informasi gas bocor.

Video dan foto-foto kepulan asap pekat yang menyelimuti bangunan pabrik tersebut tersebar di media sosial, dengan imbauan agar orang-orang khususnya karyawan pabrik memakai masker sebagai pelindung.

Menurut warga sekitar di Link Samangraya, Citangkil, tercium bau gas, dampak dari kepulan asap di pabrik Krakatau Steel yang baru dioperasikan pada tahun 2019 ini. Unit blast furnace ini diketahui menelan dana lebih dari Rp10 Triliun.

Sementara menurut warga Link. Gesing, Maman, warga sekitar sangat terganggu sejak beroperasinya pabrik blast furnace tersebut, karena kerap menimbulkan asap pekat dan bau gas yang terbawa ke pemukiman.

“Masyarakat mah ingin bagiamana pemerintah bertindak, karena asap dari pabrik itu pedih ke mata, pakaian yang lagi dijemur kotor, rumah juga cepet kotor. Lantai perabotan, kalau masuk ke tubuh gimana?” ungkap Maman saat ditemui wartawan di Masjid Al-Khadra Gesing, Selasa (29/10/2019) sore.

dprd tangsel

Maman mengungkapkan bahwa peristiwa kepulan asap pekat dari pabrik tersebut, bukan baru kali ini terjadi.

“Asap (sore) ini mah belum seberapa, tadi pas dzuhur itu, puugh! Asapnya kuandel (pekat-red) tak kira kebakaran. Parahnya kalau angin dari Barat, asap dan debu terbang ke rumah-rumah warga,” imbuh jama’ah Masjid Gesing ini.

Keluhan juga diutarakan oleh warga Link Buah Kopek, Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Suhaedi, yang mendesak pihak Krakatau Steel untuk segera menghentikan polusi dan berharap adanya kompensasi kesehatan bagi warga terdampak.

“Apalagi di sini ada stockpile juga. Warga juga harus diperhatikan ada kompensasi kesehatan, jangan diabaikan begitu saja. Selain asap dari BF, debu dari stockpile juga terbang ke pemukiman warga dan mengganggu warga. Saya harapkan dibenahi agar dampak dari BF ini tidak merugikan warga,” keluhnya.

Dari pantauan langsung wartawan Fakta Banten di sekitar pabrik blast furnace, hingga sore ini kepulan asap pekat berwarna kuning kecoklatan juga masih terpantau mengepul terbang ke udara.

Sementara saat coba dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Manajer Corporate Communication PT Krakatau Steel, Seno, belum memberikan jawaban. Beberapa kali dihubungi telepon genggamnya tidak memberikan jawaban. (*/Ilung)

Golkat ied