MA Care Dirikan Madrasah Darurat di Lokasi Bencana Banjir Lebak

LEBAK – Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah Kabupaten Lebak, Rabu (1/1/2020), tidak hanya merusak rumah dan fasilitas umum, tapi juga turut merusak sejumlah bangunan sekolah.

Salah satunya gedung sekolah Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar yang terletak di Kampung Seupang Lama, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak yang turut tertimbun lumpur akibat diterjang banjir bandang.

Mengetahui hal tersebut, Tim Relawan Mathla’ul Anwar (MA) Care langsung turun ke lokasi untuk bahu membahu mendirikan sekolah darurat yang diperuntukkan bagi sekitar 50 anak usia sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah di Kampung Seupang Lama.

Direktur MA Care Mulyadi mengatakan, usai pihaknya melakukan komunikasi dengan Kepala Sekolah MI MA Seupang Lama, maka disepakati mendirikan sekolah darurat sampai kondisi gedung MI MA bisa kembali digunakan.

“Tepat tiga hari pasca kejadian, didirikanlah Madrasah Darurat secara bergotong royong antara relawan MA Care dengan masyarakat penyintas yang turut turun tangan bahu membahu dengan fasilitas seadanya,” ucap Mulyadi kepada faktabanten.co.id, Selasa (7/1/2020).

Karena kondisinya hanya beralaskan tanah, berdinding dan beratapkan terpal plastik dijelaskan Mulyadi, sistem pembelajaran yang diterapkan pun berbeda dengan sekolah formal biasa.

“Karena kondisinya darurat, fokusnya adalah pemulihan psikologis anak. Lebih kepada trauma healling, jadi lebih ringan, santai dan penuh tawa agar anak bergembira,” ujarnya.

Lebih lanjut Mulyadi menerangkan, pihaknya turut serta melibatkan para pengajar yang berada di lingkungan Mathla’ul Anwar yang bekerjasama dengan beberapa lembaga seperti PMI, Pokja Relawan Banten, PII Banten dan Relawan Sosial lainnya untuk mendukung program sekolah darurat Mathla’ul Anwar di Kampung Seupang Lama.

“Demi berjalannya aktivitas madrasah darurat, kita libatkan para pengajar dari MI MA, MTs MA, Aliyah MA Pusat Menes, SMA MA Menes, MA Global School serta SMK MA Warung Gunung Lebak dan ada mahasiswa UNMA Banten,” paparnya.

Ia berharap, kehadiran Tim Relawan MA Care di lokasi terjadinya banjir bandang di Kampung Seupang Lama bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya bagi pemenuhan hak anak dalam bidang pendidikan.

“Semoga kehadiran kami (MA Care) yang datang kesini selain untuk membantu evakuasi warga dan membantu membersihkan bangunan dari lumpur bisa bermanfaat bagi masyarakat. Terutama bagi anak-anak, agar mereka tetap bisa mendapat hak belajarnya. Dan yang lebih penting agar mereka tidak trauma dengan apa yang telah mereka alami ini,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MI MA Seupang Lama, Sudrajat menyampaikan rasa terimkasihnya kepada Tim Relawan MA Care yang sudah membantu mendirikan sekolah darurat dan membantu pemulihan psikologis anak-anak di Kampung Seupang Lama.

“Kami ucapkan terimakasih kepada keluarga besar MA yang membantu mendirikan sekolah darurat. Karena kami butuh untuk mengembalikan kondisi psikologis anak-anak kami yang kini berada di pengungsian,” tutur Sudrajat.

Ia berharap kepada pemerintah baik Pusat maupun Daerah agar segera membangun hunian sementara bagi masyarakat yang kehilangan rumah karena hancur diterjang banjir bandang.

“Kami tidak tahu harus sampai kapan berada di pengungsian. Kami berharap pemerintah bisa secepatnya membangun hunian sementara yang aman bagi kami dan segera membangun Madrasah Ibtidaiyah kami, agar anak-anak bisa kembali belajar,” tandasnya. (*/YS)

Honda