Kritik Penanganan Bencana, Ketua Komisi V DPRD Banten: Gubernur Jangan Baperan

Dprd ied

SERANG – Bermula dari pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten, yang menilai bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten gagap dalam menangani bencana alam, terutama di Kabupaten Lebak.

Sontak hal itu menjadi santer jadi pembahasan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, saat pernyataan itu meluas, akibat banyaknya pemberitaan.

Nampak kurang terima dengan statement itu dan coba memberikan bantahan, Gubernur Banten Wahidin Halim menegaskan bahwa Pemprov tidak gagap dalam proses penanganan bencana yang melanda beberapa wilayah di Banten.

Gubernur WH menyatakan bahwa dirinya sejak hari pertama sudah turun ke lokasi dan memimpin langsung upaya penanggulangan bencana, terutama yang menimpa sejumlah wilayah di Tangerang dan Kabupaten Lebak.

Atas pernyataan Gubernur WH tersebut, Ketua Komisi V DPRD Banten, M Nizar, ikut angkat bicara. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk BPBD, pada Rabu (8/1/2020) kemarin.

dprd tangsel

“Kita kan sudah melakukan Rakor, yang kita pertanyakan ke BPBD adalah dimana pusat krisis? ‘Dijawab mereka induknya di Plaza Aspirasi’, lah kok, kita tanya, bencanaya dimana?” tegas Nizar saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (9/1/2020).

Menurut Nizar, seharusnya ada pusat krisis di dekat lokasi bencana, dan dilakulan secepat mungkin. Sehingga validasi data itu akurat.

“Masa pusat krisisnya di Plaza Aspirasi (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten/KP3B Serang-Red),” sindirnya.

Menurutnya, apa yang dikatakan Ketua DPRD Banten, merupakan bentuk kritik konstruktif pihak legislatif untuk Pemprov dalam menangani bencana alam.

“Gubernur jangan baperan, ini adalah kritik yang membangun, kita ini Pemprov harusnya lebih kuat dari pada organisasi-organisasi masyarakat yang ada,” ujar Nizar.

“Ormas-ormas aja sudah nyampe ke kantong-kantong yang cukup jauh, masa BPBD (Banten) gak mampu ke sana. Kita punya support anggaran, punya alat, kan begitu. Kalau kemudian ketua berbicara seperti itu, itukan kritik membangun. Jangan baper, kan gitu. Masa kritik gak boleh ya gak?” tandasnya. (*/Qih)

Golkat ied