Dokter: Virus Corona Lebih Beresiko Serang Pria

JAKARTA – Wabah virus corona tengah menghebohkan dunia. Bermula dari Wuhan, Cina, virus penyebab pneumonia itu kini sudah diidap oleh ribuan orang di berbagai negara di Asia. Lebih dari 100 di antaranya telah meninggal dunia.

Sebuah penelitian terbaru yang dikerjakan di Cina menyebutkan virus corona lebih rentan dialami laki-laki daripada perempuan.

“Disebutkan, perbandingan 13 orang pria dan 4 orang wanita mengidap pneumonia akibat virus corona,” kata dokter spesialis paru Erlina Burhan dalam acara Info Sehat FKUI pada Kamis, 30 Januari 2020.

Menjelaskan tentang alasan yang lebih konkret terkait gender, Erlina mengatakan berbagai penelitian terdahulu sudah membuktikan bahwa lokalisasi distribusi reseptor virus corona dan SARS paling banyak ditemukan pada laki-laki.

“Itu berarti virus ini lebih mudah hidup pada laki-laki sehingga risikonya besar untuk terjangkit,” ungkapnya.

Selain karena alasan tersebut, Erlina juga menjelaskan pria memiliki tingkat mobilitas tinggi. Berbeda dengan wanita, pria memiliki tanggung jawab untuk menghidupi keluarga melalui bekerja.

“Bekerja artinya mobilitas bepergian tinggi sehingga untuk berkontak dengan orang yang terinfeksi akan menjadi lebih tinggi juga,” tuturnya.

Terakhir, gaya hidup gemar merokok pria juga bisa memicu risiko virus corona sebab asapnya akan melumpuhkan rambut-rambut getar atau silia pada pernapasan.

“Ini memperburuk kondisi paru-paru sehingga meningkatkan risiko virus penyebab pneumonia untuk dialami,” jelasnya. (*/Tempo)

Honda