Jokowi: Warga Tionghoa Pilar Penopang Rumah Republik, Mereka Bukan Pendatang

Sankyu

TANGERANG – Presiden Joko Widodo memuji warga keturunan Tionghoa yang ada di Indonesia. Jokowi menyebut, umumnya mereka pekerja keras dan  jago berdagang serta berbisnis. Hal tersebut tak terbatas di satu bidang saja.

“Baik di industri manufaktur, jasa dan lain-lainnya,” kata Jokowi dalam Perayaan Imlek Nasional 2020 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Kamis (30/1). 

Jokowi mengatakan, kelihaian warga keturunan Tionghoa dalam berdagang terlihat dari bisnis mereka yang tetap tumbuh saat ini. Padahal, ekonomi dunia sedang mengalami kesulitan.

Penghargaan presiden

Hal ini merupakan perhatian Presiden Republik Indonesia. Mengapa apresiasi ini penting?

Ibarat pilar rumah Republik ini ditopang 600 pillar. Mereka bukan tamu bukan pendatang, tapi pilar tonggak penopang rumah Republik.

Sekda ramadhan

Mengapa Presiden sampai mengucapkan penghargaan tersebut di depan peringatan imlek nasional?

Saat ini kondisi pillar Republik ini mulai terkoyak, entah kenapa, skandal Jiwasraya ini seperti bisul seolah olah Merapi erupsi, terlalu besar risikonya di rumah Republik. Apalagi mengoyak rumah tangga ASABRI asuransi anggota TNI.

Tentu ini menggoyah dan mengusik efek domino apa jadinya bila Jiwasraya ambruk menyeret proyek Citra Maja I & II, mengoyak proyek Millennium City.

Apa jadinya bila proyek Ciputra terblokir. Efek domino menyeret. Apa yang diinginkan pemerintah? Tentu stabilitas Republik Indonesia.

Oleh karena itu, pilar Republik ini harus dijaga. Dirawat. Disembuhkan. Bagaimana pun erupsi ini jangan menimbulkan korban sektor lain.

 (Penulis: Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM, Alumni IPB Teknologi Pangan, dan Magister Manajemen Universitas Indonesia lulus 1989)

Honda