Eks Caleg Golkar Cilegon Kritik Kegiatan Relawan Ratu Ati Cegah Covid-19, Namun Malah Ciptakan Kerumunan

Dprd ied

CILEGON – Wabah virus Corona atau Covid-19 yang saat ini tengah menjadi upaya perhatian serius, sehingga dalam penanganannya Pemerintah memberlakukan sejumlah kebijakan seperti dilarang berkumpul, bekerja di rumah, hingga menutup sejumlah rumah ibadah. Namun dalam kenyataannya hal tersebut belum dipatuhi secara penuh dan berlaku optimal di masyarakat.

Tidak hanya masyarakat umum, tokoh publik, kalangan pejabat hingga relawan politik, ternyata malah melakukan kegiatan-kegiatan yang bertolak belakang dengan himbauan pemerintah itu sendiri.

Salah satunya seperti ditunjukkan oleh aktivitas Relawan bakal calon walikota Cilegon Ratu Ati Marliati (RAM) yang memanfaatkan momen Covid-19 ini untuk bersosialisasi. Kegiatan kemanusiaan Relawan RAM untuk Penanganan Covid-19 berupa penyemprotan desinfektan, merupakan kemasan yang menarik untuk sekaligus melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Diketahui, beberapa hari ke belakang Ini Ratu Ati Marliati bersama para relawannya terlihat turun ke lingkungan masyarakat, dari Kelurahan satu ke Kelurahan lain untuk penyemprotan desinfektan. Ironisnya, terlihat di sejumlah titik lokasi terjadi pengumpulan massa pendukungnya.

Ratu Ati bersama Relawan RAM /Dok

Bahkan menurut informasi dari salah seorang Relawan RAM di Ciwandan, saat ini memang ada sejumlah kegiatan pengumpulan relawan RAM dengan skala terbatas, dengan jumlah berkisar 10 – 15 orang.

“Iya sih ada kumpulan relawan, tapi skala terbatas, tujuannya biar masyarakat tidak lupa bahwa sebentar lagi tetap akan dilaksanakan Pilkada di Cilegon,” ujar salah satu pengurus Golkar yang enggan disebutkan namanya ini.

dprd tangsel

Sementara, salah seorang mantan Calon Anggota Legislatif di Pemilu 2019 lalu, Haji Rahmatullah, menilai kegiatan politik kubu Ratu Ati kurang etis di tengah kondisi yang memprihatinkan saat ini.

“Sungguh sangat disayangkan di beberapa lingkungan yang ada di Kecamatan Citangkil, beberapa minggu belakangan ini relawan bersama aparatur pemerintah dan wakil rakyat Kota Cilegon bermai-ramai melakukan gotong-royong membersihkan lingkungan termasuk membersihkan lahan pemakaman milik warga. Kegiatan semacam ini seharusnya ditunda dulu demi kebaikan dan kemaslahatan masyarakat itu sendiri,” ujar Haji Rahmatullah kepada wartawan, Senin (20/4/2020).

Ditegaskan pria yang akrab disapa Bung Robet ini, kerumunan relawan politik dan masyarakat tersebut tidak sesuai dengan imbauan pemerintah itu sendiri.

“Bahkan MUI pun telah mengeluarkan fatwa tentang ibadah sholat untuk sementara waktu dilakukan di rumah masing-masing. Hal ini menunjukkan begitu seriusnya wabah covid-19,” ungkap Robet.

Bung Robet yang kini menjadi Pengurus DPC Gerindra Cilegon tersebut, menilai kegiatan relawan yang juga dihadiri Ratu Ati sebagai bakal calon atau juga Wakil Walikota Cilegon, bisa disebut tidak memberikan contoh dan edukasi yang baik bagi publik.

“Dan apalagi yang sangat disayangkan di situ terdapat pejabat pemerintah bahkan wakil rakyat yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk mensosialisasikan cara pencegahannya, salah satunya dengan tidak melakukan kumpul-kumpul. Akan tetapi Pemkot Cilegon sepertinya membiarkan ini terjadi di tengah-tengah masyarakat yang semestinya dilakukan pelarangan,” tegas mantan Politisi Golkar ini.

Apakah kegiatan tersebut mengabaikan imbauan di masa Covid-19 ini? Padahal jelas-jelas Maklumat Kapolri di salah satu poinnya ditegaskan tidak boleh berkerumun demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona. (*/Angga)

Golkat ied