Jokowi Usulkan Masyarakat Mudik Digital, Gimana Maksudnya?

Sankyu

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kesekian kalinya mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Jalan tengahnya pilih mudik digital saja.

Imbauan tersebut kali ini disampaikan melalui unggahan di berbagai akun media sosial milik kepala negara seperti Facebook, Twitter, maupun Instagram, seperti dikutip Wartawan, Senin (11/5/2020).

“Hari ini pada tahun-tahun yang lampau, biasanya kita sedang menanti-nanti saat untuk mudik lebaran ke kampung halaman untuk bertemu orang tua, kerabat, dan handai taulan,” tulis Jokowi dalam unggahannya.

Namun, Jokowi mengakui bahwa tahun ini situasinya berbeda. Pasalnya, seluruh dunia saat ini tengah menghadapi pandemi Covid-19. Maka dari itu, cara paling bijaksana adalah tidak melakukan perjalanan mudik untuk melindungi keluarga di kampung halaman.

Sekda ramadhan

“Dengan bersabar dan menahan rindu di perantauan, kita telah mengambil peran dalam memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini,” katanya.

Bersamaan dengan tulisan tersebut, Jokowi mengunggah sebuah video berdurasi 4 menit 36 detik yang menjelaskan bagaimana mudik bisa menjadi salah satu medium penyebaran wabah Covid-19.

Dalam video tersebut dijelaskan bahwa para pemudik sangat berisiko terpapar virus Covid-19 dan membawa penyakit tersebut ke kampung halaman. Sebuah desa, yang mulanya tidak terjangkit mungkin saja bisa terpapar Covid-19.

Menariknya, video tersebut merekomendasikan para perantau untuk melakukan mudik digital ketimbang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Lantas, apa yang dimaksud dengan mudik digital?

Mudik digital merupakan aktivitas silaturahmi yang dilakukan melalui panggilan video bersama (video call) keluarga. Kegiatan ini diharapkan memutus mata rantai penularan wabah Covid-19 ke sejumlah daerah. (*/CNBC)

Honda