Refleksi Hari Lahir PIIWATI, Korwil Banten Kampanyekan Perempuan Berkarya

SERANG – Korps PII Wati adalah Badan Otonom dari organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia) yakni organisasi pelajar tertua di Indonesia. Lahir pada tanggal 31 Juli tahun 1964 di Malang. Dalam catatan sejarah, lahirnya Korps PII Wati yang kemudian menjadi Badan Otonom PII ini ternyata menyimpan banyak sejarah heroik pergerakan perempuan di Indonesia, salah satunya mobilisasi PII Wati pada masa itu menjelang Gestapu 1965. Sebuah pergerakan berbasis fitrah seoarang perempuan. Sampai saat ini Korps PII Wati konsisten berperan dalam pembinaan pelajar putri dan anak berbasis fitrah.

Dalam rangka refleksi Hari Lahir (Harlah) Korps PII Wati ke 56 tahun, Koordinator Wilayah Korps PII Wati Banten akan memperingatinya dengan mengadakan berbagai kegiatan perlombaan seperti esai, cover lagu dan desain grafis. Kemudian akan ada Malam Puncak Refleksi Hari Lahir dan Launching Buku. Kemudian PIIWati Banten berencana menggelar kegiatan sosial berbagi paket belajar untuk anak yatim fan dhuafa. Highlight dari kegiatan kali ini adalah pemilihan Duta Pelajar Puteri Cendekia Banten yang akan dilaksanakan dengan selektif secara online.

“Refleksi ini bukan hanya untuk mengenang track record Korps PII Wati, namun juga refleksi dari sebuah tanggungjawab Korps PII Wati untuk tetap konsisten melakukan pembinaan terhadap perempuan khususnya pelajar putri. Ini dimaksudkan agar pelajar putri tidak kehilangan wadahnya untuk mengaktualisasikan diri,” ujar Eka Nurlela selaku Kadiv Pembinaan Kader Putri sekaligus Ketua Pelaksana Harlah Korps PII Wati Banten.

“Mengingat kondisi Banten bahkan dunia yang masih dilanda pandemi Covid-19, walaupun sudah mulai diberlakukan sistem new normal dalam beberapa sendi kegiatan masyarakat, namun untuk meminimalisir dampak keramaian yang akan ditimbulkan nanti maka dalam beberapa kegiatan akan tetap kami laksanakan secara daring/online,” lanjutnya.

Kartini dprd serang

Sementara itu, Ketua Korwil Korps PIIWati Banten Deby Rosselinni mengajak agar para perempuan di Banten dapat lebih aktif berperan dan berkarya untuk membangun Banten.

“Sebagai seorang pelajar, kita tidak bisa menolak untuk belajar. Dan kegiatan Refleksi Harlah ini dimaksudkan supaya para pelajar puteri terus berlatih dan berproses dengan menyenangkan. PII Wati adalah sebuah perjalanan proses yang mendampingi pelajar untuk menjadi lebih kreatif, kritis dan produktif. Semoga kegiatan ini bisa membantu kita mengoptimalkan fitrah untuk terus berkiprah dan berkarya,” ucap Deby Rosselinni.

Mengangkat tema Aktualisasi Cita dan Peran Pelajar Putri di Tengah Pandemi pada Harlah Korps PII Wati ke 56 tahun ini dimaksudkan bahwa pelajar puteri berhak mendapatkan kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya dan mendapatkan pengakuan atas setiap prestasi baiknya agar dapat menjadi pelajar berdaya dan berkarya tanpa terhalang oleh situasi dan kondisi saat ini.

Oleh karena itu, disamping diadakannya perlombaan untuk pelajar secara umum, Koordinator Wilayah Korps PII Wati Banten memanfaatkan momen ini dengan mengadakan pemilihan Duta Pelajar Putri Cendekia yang dikhususkan untuk pelajar putri se-Banten. Tentunya dengan tahapan-tahapan seleksi yang telah disiapkan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat didukung juga oleh lembaga-lembaga pendidikan di Banten, karena sasaran kegiatan kami adalah pelajar. Kemudian untuk kelancaran kegiatan ini kami menerima sponsorship dari berbagai perusahaan dan instansi yang ingin berinvestasi dalam membentuk pelajar berdaya dan berkarya di provinsi Banten,” ucap Eka Nurlela mengakhiri sesi wawancara. (*/Red)

Polda