Masa Transisi, Sejumlah Mahasiswa Keluhkan Perpusda Banten Belum Dibuka

SERANG – Meski sejumlah tempat publik sudah kembali buka dimasa transisi new normal kali ini. Namun Perpustakaan Daerah (Perpusda) milik Provinsi Perpusda yang berlokasi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten di Jalan Raya Jakarta-Serang, KM 4, Pakupatan, Kota Serang hingga saat ini masih tetap ditutup. Sehingga hal itupun membuat sejumlah Mahasiswa yang akan berkunjung ke Perpusda harus mengalami kekecewaan.

Berdasarkan pantauan Fakta Banten di lokasi, Kamis (16/7/2020). Tempat parkir kendaraan roda dua yang biasanya penuh, saat ini masih terlihat lengang. Hanya terlihat beberapa kendaraan roda dua dan roda empat milik para pegawai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten yang terparkir.

Salah seorang Mahasiswi, Muthia Septiani asal Kota Serang yang hendak berkunjung ke Perpusda pun terpaksa harus kembali pulang lantaran belum dibukanya ruang baca bagi pengunjung.

“Kemarin taunya dibuka pas selasa, tapi ternyata masih tutup aja. Gak tau sampai kapan, belum ada informasi soal itu,” ucapnya saat ditemui di lingkungan Perpusda Banten.

Mahasiswi semester VIII di sebuah Perguruan Tinggi Swasta Kota Serang itupun mengaku, masih tutupnya Perpusda membuat dirinya merasa kesulitan mencari referensi buku untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Sehingga ia berharap, Perpusda bisa segera kembali dibuka.

“Susah buat nyari referensi (buku). Pengennya cepet dibuka. Karena Perpusda bisa membantu, apalagi buat mahasiswa, bisa nyari referensi buku,” ungkapnya.

Hal senada pun turut disampaikan Aisyah yang merasa kecewa lantaran Perpusda masih ditutup. Menurutnya, sudah adanya kelonggaran bagi tempat-tempat umum di Kota Serang untuk beroperasi kembali seharusnya bisa membuat Perpusda pun kembali dibuka dengan tetap mengikuti protokoler kesehatan. Karena baginya, hal itu bisa menjadi alternatif para pelajar dan mahasiswa yang kesulitan belajar melalui daring.

“Iya Perpus masih tutup, padahal tempat-tempat lain udah dibuka. Kayak tempat wisata, Mall-mall. Padahal kalau (Perpusda) dibuka, kita juga bisa pake protokol kesehatan juga kan. Padahal Perpus bisa jadi tempat belajar, saat sekolah-sekolah masih juga belum dibuka,” ungkapnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Pustakawan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Provinsi Banten, Nisa menyampaikan, meski sudah ada izin untuk pihaknya kembali membuka akses bagi para pengunjung ke Perpustakaan. Namun, karena adanya rasa kekhawatiran dan beberapa hal membuat pihaknya masih enggan membuka kembali Perpusda.

“Ini sih sudah dibolehkan sebenarnya untuk buka, tapi kita masih nyiapin. Karena kita gak bisa sembarangan langsung buka aja, ini juga buat keamanan semuanya,” kata Nisa.

Akan tetapi, disampaikannya, saat ini pihaknya sedang melakukan berbagai persiapan menjelang kembali dibukanya Perpusda. Sehingga kedepan diharapkan, tidak terjadi penyebaran virus corona. Sebab disampaikan Nisa, sebelum adanya pandemi, rata-rata 400-500 orang berkunjung ke Perpusda dalam setiap harinya.

“Sebelum corona, kunjungan itu bisa sampai 500 orang perhari, sebagian besar Mahasiswa. Di Serang memang belum zona merah, tapi setidaknya ini jangan sampai jadi klaster baru. Jangan sampai gara-gara orang ngerjain tugas di Perpus, justru terjadi penyebaran virus (covid-19). Dan itu kan bisa membahayakan orang lain. Jadi agak riskan, pasti kan ada kerumunan,” ungkapnya.

Saat disinggung kepastian kapan akan kembali dibukanya Perpusda. Nisa menegaskan, jika saat ini pihaknya masih terus melakukan pembahasan dan persiapan terkait hal itu. Akan tetapi, ia pun tidak bisa memastikan kapan Perpusda akan kembali dibuka untuk umum.

“Kita punya pertimbangan sendiri, prosedur sendiri. Kita hanya ingin memastikan, jangan sampai nanti membahayakan orang banyak. Gak bisa memastikan juga kapan akan dibukanya. Tapi belum dalam waktu dekat, intinya kita sedang dalam proses persiapan mau buka,” tukasnya. (*/YS)

Honda