Tak Efektif, Pemkot Serang Akan Kembalikan Kapal Hibah Dari Kemenhub

Sankyu

SERANG– Dianggap tak efektif karena pemanfaatannya tidak maksimal dan boros BBM (bahan bakar minyak). Kapal Motor hasil hibah dari Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang rencananya akan dikembalikan.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Kota Serang, Jhoni Manahan saat ditemui di lingkungan Pemerintahan Kota Serang, Senin (20/7/2020).

“Kalau Kapal hibah di Kota Serang itu kurang efektif. Karena penggunaannya daya hisap tinggi, dan mesinnya juga besar, itu posisinya harus di laut dalam. Bahkan parkir di Karangantu aja itu jalan kedepan harus ditarik. Karena, kalau mesin dihidupkan akan kandas,” ucapnya.

Diketahui sebelumnya, Kapal Motor berjenis wood boat (Kapal Kayu) bernama KM Banawa Nusantara 72 dihibahkan oleh Dirjen Perhubungan Kementerian Perhubungan RI ke Pemkot Serang pada 23 Desember 2019 lalu. Rencananya, Kapal itu akan digunakan sebagai Kapal penumpang bagi masyarakat dari Karangantu, Kecamatan Kasemen menuju Pulau Panjang dan Pulau Tunda atau sebaliknya.

Sekda ramadhan

Namun, disampaikan Jhoni, kondisi Kapal hibah KM Banawa Nusantara 75 yang seharusnya digunakan di perairan laut dalam masih belum memungkinkan untuk digunakan di Kota Serang. Selain itu, daya konsumsi bahan bakar Kapal yang besar hingga mencapai 33 GT turut menjadi kendala belum maksimalnya pemanfaatan Kapal hibah di Kota Serang yang biasanya menggunakan Kapal dengan kapasitas 10-15 GT.

“Ke Pulau Panjang dan Pulau Tunda penumpangnya masih terbatas. Sekalipun kita kelola profesional itu akan rugi. Hitungannya, karena kapasitas besar, satu jam menyedot 50 liter solar. Ke Pulau Panjang itu memakan waktu 2 jam. Jadi 100 liter solar. Dikali Rp.10 ribu aja itu udah satu juta. Sementara ke Pulau Panjang itu sehari cuma dua kali, itu kalau dapat penumpang maksimal 30 orang, dikali ongkos per orang cuma Rp.20 ribu. Jadi cuma dapat Rp.600 ribu, ya nombok,” ungkapnya.

Atas dasar itu, Jhoni menuturkan, saat ini pihaknya masih melakukan penjajakan mekanisme agar KM Banawa Nusantara 75 pemberian dari Dirjen Perhubungan Laut bisa memberi keuntungan bagi Pemkot Serang. Itu karena, berdasarkan hasil kajian dan uji coba yang dilakukan Dishub Kota Serang selama ini terhadap KM Banawa Nusantara 75 masih cenderung merugi.

“Kita rencana, kalau punya alternatif lain kita akan kerjasamakan dengan pihak ketiga. Atau alternatif terakhir kita kembalikan Kapal itu ke Pusat. Selama ini hanya dipanaskan biar mesin gak rusak, tapi lama-lama jenuh juga kita beli solarnya,” ujarnya. (*/YS)

Honda