Menteri Erick: Tender BUMN Rp 250 Juta-Rp 14 M Jatahnya UMKM

Sankyu

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan keberpihakan Kementerian BUMN terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi publik Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara virtual, Rabu (12/8/2020), Erick memaparkan presentasi terkait Pasar Digital untuk Indonesia (PaDi UMKM).

PaDi UMKM sebuah platform digital yang mempertemukan BUMN dengan UMKM yang diinisiasi Kementerian BUMN untuk memonitor kontribusi BUMN terhadap UMKM seluruh Indonesia meliputi:

  1. Gathering info seller UMKM
  2. Enabler e-Commerce dengan
    mengintegrasikan market place dan B2B store, menerima data hasil e-procurement BUMN, memudahkan melakukan monitoring kontribusi BUMN belanja ke UMKM, dan monitoring penyaluran fasilitas pembiayaan/permodalan UMKM

“Kami juga, khususnya BUMN, kita juga ingin membantu UMKM. Karena itu kita Insya Allah tanggal 17 Agustus ini akan me-launching program di mana capex (belanja modal) BUMN kita tidak mau lagi yang Rp 250 juta sampai Rp 14 miliar ini [tender proyek] diambil sama BUMN juga. Jadi saya sudah mengeluarkan peraturan menteri, BUMN tidak boleh saling tender. Ini kita prioritaskan UMKM,” kata Erick.

“Kami sudah mengundang juga dari pada PBNU sudah bertemu dengan Pak Ulil [Ulil A. Hadrawi, Wakil Sekjen PBNU) juga diikuti Pak Lukman [Lukman Hakim Haris, Katib PBNU]. Nah saya berharap program ini dari PBNU bisa lebih agresif karena ini program yang sangat baik,” lanjutnya.

Sejauh ini, Erick bilang sudah ada 9 BUMN yang ikut serta dalam program ini. Kesembilan BUMN itu adalah:

Sekda ramadhan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Pertamina (Persero)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
PT Pegadaian (Persero)
PT Pupuk Indonesia (Persero)
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

“Nanti Januari-Juni 2021 kita akan tambahkan BUMN-nya dari 9 ke 30. Nanti dari Juli ke Desember bisa seluruh BUMN,” kata Erick.

Adapun, menurut Erick, delapan kegiatan belanja itu diutamakan kelompok padat karya dengan perincian:

  1. Material konstruksi
  2. Pengadaan dan sewa peralatan mesin
  3. Jasa konstruksi dan renovasi
  4. Jasa perawatan peralatan dan mesin
  5. Jasa ekspedisi dan pengepakan
  6. Jasa advertising
  7. Pengadaan dan sewa perlengkapan furnitur
  8. Catering & snack

Berdasarkan data Kementerian BUMN, ada 72.189 UMKM penyedia yang sudah terdata.

“Insya Allah nanti kita lebarkan enam lagi. Tapi saya menganut lebih baik dimulai daripada yang kecil tapi jalan. Dari pada hanya janji-janji tidak bisa implementasi. Kita harapkan dengan tadi kalau seluruh BUMN ini berjalan nanti kurang lebih setahun itu capex-ya Rp 18 triliun lebih. Ini saya rasa cukup besar untuk keberpihakan untuk UMKM,” kata Erick.

“Nah yang menarik pemenangnya nanti ini juga bisa dibantukan pendanaan dari bank-bank Himbara, yaitu yang utama BRI untuk mendukung program ini. Jadi mereka sudah dapat kontrak, ada kepastian pembayaran, nanti BRI mem-back up. Ini program akan meluncur pada 17 Agustus,” lanjutnya. (*/CNBC)

Honda