Ini Alasan Generasi Milenial Dukung Helldy – Sanuji di Pilkada Cilegon

Sankyu

CILEGON – Generasi muda atau biasa disebut milenial mulai terlibat dalam politik di Kota Cilegon, beberapa Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) telah membentuk relawan dari generasi muda. Seperti Bapaslon Helldy Agustian – Sanuji Pentamarta (Haji), yang telah membentuk milenial haji.

Saat dikonfirmasi, Ketua Milenial Berhaji Azka menjelaskan alasannya mendukung Bapaslon Helldy – Sanuji, dimana ia ingin adanya perubahan di Kota Cilegon. Baginya, Helldy begitu berpotensi untuk meraih simpati generasi muda yang ingin Cilegon berubah lebih baik

“Karena yang lain di Instagram atau sosmed lain, gak ada yang berani berikrar seperti beliau. Bahkan berjanji bila janji politik tak terlaksana selama 3 tahun akan mundur,” kata Azka, Jum’at (18/09/2020).

Baginya, Bapaslon Helldy – Sanuji bukan type yang mengedepankan materi saat pencalonan, sebab itu berpotensi korupsi. Mengingat, bila terlalu jor-joran kedepan hanya mikirnya balik modal, bukan untuk memikirkan Masyarakat.

“Pak Sanuji jadi 10 tahun anggota DPRD di Provinsi dan 10 Tahun Kabupaten Lebak, gak mungkin dong total kekayaan beliau hanya Rp 200 juta kalo terindikasi ada korupsi. Memang beliau memperjuangkan rakyat,” tuturnya.

Selain itu, ia sepakat dengan janji kampanye Helldy – Sanuji, terutama delapan fasilitas hobi atau youth center, untuk anak muda. Karena baginya, belum ada satupun Paslon lain, yang memiliki ide seperti itu.

Sekda ramadhan

Hal senada diungkapkan anggota Milenial Berhaji yakni Ervan Bachtiar, ia mengaku menyukai program yang ditawarkan Helldy – Sanuji, selain itu ada dua point menarik dari prespektif ia sebagai pemuda, dan mahasiswa. Dimana, Paslon tersebut memiliki misi untuk memajukan, dan mensejahterakan pendidikan.

“Disini banyak mahasiswa berprestasi, tapi minim beasiswa atau reward yang menjadikan mereka lebih semangat. Lalu, saya sih inginnya kedepan di Cilegon ada beasiswa sampai bisa S2,” ungkap Ervan.

Dan ada sinergitas antara Pemerintah, dengan dunia industri padat modal, yang diharapkan dapat menciptakan kondisi pemuda lokal bisa bekerja di perusahaan yang ada.

“Maka perlu ada perubahan yang menggabungkan segala aspek, dimana pendidikan bisa menciptakan tenaga kerja yang handal. Atau pengusaha muda yang sesuai kebutuhan zaman,” harapnya.

Selain pendidikan formal, Azka menilai di Cilegon begitu banyak anak muda yang kreatif, baik entertainment, atau olahraga, yang memiliki kualitas, dan kuantitas. Namun, sayangnya masih minim fasilitas penunjang.

“Sehingga sering ada obrolan di kami anak muda, kami lomba ini itu, tapi minim apresiasi. Kok pemerintah acuh,” pungkasnya. (*/A.Laksono).

Honda