Gugus Tugas PP Cilegon Minta Pemerintah Libatkan Ormas dalam Penanganan Covid-19

Sankyu

CILEGON – Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh pemerintah, Selasa (22/9/2020), Terkait dengan lonjakan angka pasien yang positif Covid-19 yang cukup signifikan di Kota Cilegon pada bulan ini membuat Kota Cilegon jadi zona merah. Hal ini dikarenakan terdapat lonjakan sebesar 300 persen dari bulan Agustus sampai dengan bulan September 2020.

Melihat hal tersebut, dengan pernyataan usaha maksimal yang dilakukan pemerintah Kota Cilegon dan statemen “nyeleneh” dari Walikota Cilegon, Edi Ariadi membuat Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemuda Pancasila Kota Cilegon merasa Walikota sudah merasa putus asa terhadap penanganan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemuda Pancasila Kota Cilegon, Zulfikri Irhamdani atau akrab dipanggil dengan Zul. Bung Zul menyebutkan bahwa tidak sepatutnya Pemerintah Kota Cilegon mengatakan bahwa masyarakat tidak disiplin terkait dengan himbauan pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan dan mentaati segala sesuatu hal yang terkait dengan PSBB.

Penyemprotan desinfektan oleh gugus tugas covid-19 Pemuda Pancasila Kota Cilegon /Dok

“Pemerintah seharusnya jangan pernah sekali-kali menyalahkan masyarakat. Jika dibilang maksimal, okelah dikatakan sudah maksimal tapi dikatakan maksimal itu penilaiannya darimana? Apa hanya maksimal ditataran penanganan terhadap pasien yang sudah terpapar Covid-19? Jika itu yang dilakukan, jelas sangat belum maksimal karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” ujar Zul.

Sekda ramadhan

Selain itu Zul mengatakan bahwa kalau Pemkot Cilegon sudah merasa tidak sanggup lagi bekerja sendiri dalam pencegahan Covid-19, ia menyarankan agar Pemerintah Kota Cilegon untuk bekerjasama dengan Ormas atau Lembaga Kemasyarakatan sebagai jembatan pemerintah agar Masyarakat lebih sadar dari sebelumnya.

“Sebenarnya kami mengapresiasi terhadap kinerja pemerintah sampai pada akhirnya pemerintah bisa mengeluh terhadap hal ini. Akan tetapi, pemerintah seperti tidak pernah mencoba untuk bergerak bersama organisasi kemasyarakatan atau lembaga lain yang memang memiliki konsentrasi yang sama dengan pemerintah terhadap pencegahan penyebaran Covid-19 ini. Kami dari Tim Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Pemuda Pancasila Kota Cilegon masih terus bergerak atas dasar kemanusiaan bahkan dari awal virus ini masuk ke Indonesia,” lanjutnya.

“Mungkin Pak Wali dan jajaran bisa benar-benar melihat kebawah bahwa ada elemen dari masyarakat yang punya konsentrasi yang dengan Pemkot Cilegon perihal Covid-19 ini. Tim Gugus Tugas yang Pemuda Pancasila Kota Cilegon bentuk, dari sebelum pemerintah baru sekedar rapat-rapat untuk menentukan bagaimana cara pencegahannya, kami sudah melakukan penyemprotan disinfektan dan sosialisasi untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Bahkan saat lonjakan angka pasien yang tersuspek Covid-19 ini terlalu besar dan cepat, kamipun jadi yang paling pertama menjaga titik-titik daerah yang termasuk kedalam zona merah agar tidak ada tambahan pasien lagi,”katanya.

Sebagai penutup Zul meminta Pemkot Cilegon tak tutup mata.

“Pemerintah jangan menutup mata dan sembrono menyalahkan masyarakat dan kalau memang sudah tidak sanggup ya ngomong, nanti kami yang bantu. Toh, tim kami juga sudah diakui dan berlisensi dari BNPB. Jadi sudah professional,” pungkasnya. (*/Red/Rizal)

Honda