Soroti Angka Pengangguran, Kumala Sebut Kepemimpinan WH-Andika Gagal

Sankyu

SERANG – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Perwakilan Serang melakukan wisata ilmiah ke daerah Merak, Kota Cilegon, Jumat (23/10/2020). Dalam kesempatan itu, mereka menelaah persoalan daerah yang tengah menjadi fokus kajiannya.

Ketua Kumala PW Serang, Misbahudin saat dikonfirmasi mengungkap kegelisahannya soal angka pengangguran di Banten pada tahun 2020.

Menurutnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten tertinggi di Indonesia. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2020, TPT itu mencapai 8,01 persen atau sebanyak 489.216 orang yang tak punya kerjaan.

Bahkan katanya, dengan adanya wabah Covid-19 menjadi musibah bagi seluruh dunia, tak terkecuali Banten termasuk merasakan dampaknya.

Sehingga hal itu berdampak juga terhadap perekonomian warga, kemudian pendidikan terhambat, bahkan yang lebih miris lagi lanjut Misbah, jumlah pengangguran di Banten semakin meingkat.

Sekda ramadhan

“Kembali terhitung pada Agustus 2018, BPS menyampaikan bahwa angka pengangguran Banten 8,52 persen. Kemudian periode Agustus 2019, Banten juga menduduki urutan pertama se-Indonesia dengan tingkat pengangguran sebesar 8,11 persen. Kemudian periode 2020 pengangguran di Banten bertambah sebanyak 23.409 orang sejalan dengan kenaikan TPT menjadi 8,01 persen pada Februari 2020,” paparnya.

Masih kata Misbah, pengangguran di Banten didominasi oleh lulusan SMA sebesar 13,48 persen. Di posisi kedua TPT adalah lulusan SMK sebesar 13,11 persen.

Diungkapkannya, Pemerintah Provinsi Banten seolah tidak serius dalam menanggulangi pengangguran di Banten, salah satunya kata mahasiswa UIN Banten ini terjadinya peningkatan TPT di Banten selama tiga kali berturut-turut menjadi nomor 1 di Indonesia, selama kepemimpinan Wahidin Halim (WH) – Andika Hazrumy, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.

“Tentu jika hal ini terus menerus terjadi dan tidak dilakukan serius, maka WH-Andika gagal mempimpin Banten dalam menyikapi persoalan-persoalan yang di hadapi oleh masyarakat Banten, khususnya di masa pandemi Covid-19 dan menyiapkan solusi bagi masyarakat yang terdampak pemutusan hubungan kerja,” jelasnya.

“Maka kami dari Kumala PW Serang menuntut kepadap Wh-Andika untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Banten, dan dapat mengurangi tenaga kerja asing serta dapat menangkap oknum-oknum pungli dalam dunia kerja,” pungkasnya. (*/Faqih)

Honda