LEBAK – Dilansir dari IDN TIME, Jumat (20/11/2020), hunian tetap (huntap) untuk korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak akan dibangun di lahan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Diketahui sebelumnya, terjadi bencana alam yang mengakibatkan banyaknya rumah di daerah Lebak, Banten rusak ringan dan parah pada akhir tahun 2019 lalu.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, kini lahan untuk Huntap untuk korban banjir bandang dan lonsor telah menemukan titik terang.
Huntap akan dibangun di lahan TNGHS yang merupakan lahan hak guna usaha (HGU) di wilayah Lebak Gedong, Kabupaten Lebak dengan menggunakan mekanisme ruislag atau tukar guling dengan tanah milik masyarakat.
“Kami sudah melakukan rapat kordinasi yang difasilitasi oleh Kementerian Maritim karena kami terus terang saja kabupaten Lebak sudah mentok, sudah berbagai cara kami lakukan karena rencana relokasi huntap ini kan di TNGHS,” katanya.
Pihaknya mengaku telah menemukan solusi saat rapat dengan Kementerian Maritim untuk menetukan status tanah.
“Nanti ada sertifikat masyarakat yang tidak boleh diperjual belikan dan kami tidak bisa membelinya karena negara tidak mungkin membeli kepada hak milik negara lagi kan,” katanya.
“Bahwa nanti sertifikat yang ada disana akan ditukar guling atau diruislag dengan sejumlah luasan tanah yang mereka miliki dengan sertifikat yang dikeluarkan BPN bahwa tidak boleh diperjual belikan ini nanti direlokasi ke yang direncanakan menjadi kampung agraria,” imbuhnya. (*/Faqih)
