Kota Kecil di Alaska Tanpa Sinar Matahari Selama 60 Hari

Dprd ied

JAKARTA – Sebuah kota kecil di Alaska akan diselimuti gelap tanpa paparan cahaya matahari selama dua bulan ke depan.

Kota Utqiagvik, Alaska, yang sebelumnya bernama Barrow, terakhir kali mendapat cahaya matahari pada Kamis sampai 60 hari ke depan.

Kota kecil yang terletak di utara Lingkaran Arktik telah memasuki fase kegelapan tahunan, fenomena yang dikenal sebagai malam kutub.

“Malam kutub adalah fenomena normal yang terjadi setiap musim dingin untuk Barrow (Utqiagvik), dan kota-kota lain di dalam lingkaran Arktik,” kata ahli meteorologi Allison Chinchar, dikutip dari CNN, (20/11/2020).

Fenomena ini terjadinya setiap musim dingin karena kemiringan poros bumi.

dprd tangsel

“Kemiringan ini membuat tidak ada cakram Matahari yang terlihat di atas cakrawala,” ujar Chinchar.

Tapi itu tidak berarti kota itu akan benar-benar gelap. Sebagian besar jam siang hari akan melewati periode yang dikenal sebagai senja kecil, kata Chinchar.

“Bayangkan seperti apa langit sebelum matahari terbit, atau setelah matahari terbenam. Itulah yang mereka lihat selama beberapa jam sehari, dari sekarang hingga 22 Januari, ketika matahari secara terlihat lagi,” kata Chinchar.

USA Today melaporkan, beberapa penduduk Alaska mempersiapkan diri dengan mengkonsumsi suplemen Vitamin D atau mengandalkan cahaya dari lampu HappyLight, cahaya buatan yang meniru siang hari, kata Carson Frank, seorang rekan di University of Alaska Museum of the North.

Kota ini bukan satu-satunya di Alaska yang mengalami fenomena ini, tetapi kota ini adalah urutan pertama dalam daftar lokasi malam kutub karena letaknya paling jauh di utara.

Penduduk Utqiagvik juga mendapat fenomena sebaliknya pada musim panas, dikenal sebagai matahari tengah malam atau siang kutub, di mana fenomena ini menyebabkan siang hari penuh tanpa malam selama 24 jam. (*/tempo)

Golkat ied