Baru Dibahas di Debat Pilkada, Warga Cilegon Keluhkan Lagi Limbah yang Cemari Lingkungan

Sankyu

CILEGON – Warga Lingkungan Cilurah, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, kembali mengeluhkan limbah fly ash atau debu terbang dari cerobong pabrik PT Growt Java Industri (GJI) atau eks PT Indoferro.

Debu hitam pekat sisa pembakaran batubara dari pabrik peleburan nikel tersebut, terbawa angin dan merangsek ke pemukiman warga sejak dua hari yang lalu.

Cemaran limbah industri ini baru saja menjadi salah satu materi pembahasan dalam debat kandidat Pilkada Cilegon Putaran Pertama pada Sabtu (21/11/2020) pekan lalu. Ternyata masalah limbah selama ini masih terus menghantui masyarakat Kota Cilegon.

pencemaran lingkungan di rumah warga yang diduga limbah fly ash PT GJI

“Sudah dua hari kang, debu berwarna hitam pekat sisa pembakaran batubara dari PT GJI tersebut merangsek ke pemukiman,” ungkap Saifullah Asas, salah satu warga Kelurahan Kepuh, Selasa (24/11/2020).

Kang Asas sapaan akrab dari Saifullah Asas menambahkan, akibat debu yang menyebar ke pemukiman, banyak warga yang mengeluhkan sesak napas.

Sekda ramadhan

“Selain sesak napas, juga banyak warga yang mengeluhkan pakaian yang dijemurnya berbau amis Kang,” ujarnya lagi.

Hal senada juga dikatakan Marhani selaku Ketua Karang Taruna Kelurahan Kepuh. Menurutnya kejadian debu hitam pekat yang menyebar ke rumah – rumah warga yang ada di Lingkungan Cilurah dan sekelilingnya, dan kejadian ini bukan yang pertama tapi sudah berlangsung lama.

“Kejadian ini bukan yang pertama dan pada hari ini yang terparah debu hitam tersebut masuk ke rumah warga yang membuat warga sesak napas dan baju yang dijemur berbau badeg (bau – Red),” kecamnya.

Sementara itu, Ade Alamsyah Humas dari PT GJI saat dihubungi via telepon mengakui debu hitam yang mencemari pemukiman itu dari cerobong di lokasi pabrik Indocoke, yang merupakan satu grup usaha dengan PT GJI.

“Ya, Kang kita juga dapat kiriman foto dari warga terkait keluhan debu, memang mesin baru dan pembakaran utama memang pembakarannya kurang bagus. Untuk selanjutnya lebih baik dari itu,” ujarnya.

Ketika disinggung upaya apa yang dilakukan agar debu sisa pembakaran batubara dari cerobong PT GJI tersebut tidak merangsek ke pemukiman, ia akan berupaya kedepanya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

“Ini karena pemakaian bahan dan pembakaran pertama dan kami team produksi dan manajemen akan terus memantau untuk pemakaian materialnya agar tidak terulang kejadian yang sama,” terangnya. (*/Red/Rizal)

Honda