Warga Keluhkan Banjir Lagi, Mahasiswa Sebut Pemkot Cilegon Belum Punya Solusi Tepat

CILEGON – Hujan dengan intensitas cukup tinggi, melanda hampir seluruh wilayah di Kota Cilegon. Akibatnya, warga mulai mengeluh soal banjir yang berpotensi akan dan mulai terjadi, saat hujan turun malam hingga dinihari ini.

Salah seorang warga mengatakan, hujan deras pada Rabu 2 Desember 2020 malam, mengakibatkan banjir di Lingkungan Pegantungan Baru RT 02/14 Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang Kota Cilegon. Selain itu, air pun masuk ke dalam rumahnya setinggi di atas mata kaki.

“Iya masuk ke rumah,” kata Aziz, Kamis (3/12/2020), dinihari.

Ia berharap, agar Pemerintah Daerah segera menindaklanjuti hal tersebut dengan mencarikan solusi yang efektif. Bisa dengan memperbanyak, memperbesar, memperluas saluran air dan daerah resapan air.

“Agar banjir di Kota Baja (Cilegon) bisa terhenti,” tuturnya.

Sementara itu, elemen mahasiswa menyoroti hal ini bukan sebagai fenomena baru, bahkan bisa dikatakan sebagai banjir langganan, karena selalu terulang setiap tahunnya di musim penghujan. Mahasiswa pun mempertanyakan, apakah Pemerintah Kota Pemkot Cilegon belum mampu menemukan solusi yang tepat.

“Kami sering kritik persoalan banjir di Kota Cilegon, tapi sampai sekarang sepertinya belum ada tindakan yang konkrit dari Pemerintah Kota,” jelas Ketua PMII Kota Cilegon, Edi Junaidi.

Mahasiswa pun memaparkan hasil kajiannya, bahwa solusi untuk mengatasi banjir berbeda-beda di setiap wilayah yang ada, bisa seperti normalisasi drainase, pompa, pembangunan tandon, atau pembangunan yang berpihak pada Lingkungan Hidup (LH).

“Hal ini adalah langkah yang harus segera diambil oleh Pemkot,” jelasnya.

Edi menyebut, banjir di Kota Cilegon karena berbagai faktor, salahsatunya pembangunan yang tidak pro lingkungan hidup. Di Cilegon banyak daerah serapan air yang beralih fungsi menjadi industri, dan pertambangan pasir atau galian C.

“Saya pikir semua juga kan sudah diatur, ada Perda RTRW, ada UU PLH. Tapi yang jadi soal mau tidak sesuai dengan peraturan – peraturan tersebut,” pungkasnya.

Berdasarkan info yang diterima wartawan, titik-titik lokasi banjir mulai terpantau terjadi di 8 Kecamatan yang ada di Kota Cilegon, dengan ketinggian yang berbeda-beda. (*/A.Laksono)

Polda