Al-Qur’an Rahmat Bagi Semesta Alam

Oleh : M. Asep Rahmatullah*

Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”
QS Al-Jaatsiyah Ayat 20.

Tak terasa, waktu terus berjalan, jarum jam terus berputar dan berlalu setiap detiknya, per menit, jam, hari, dan minggu, sperti halnya perputaran roda siang dan malam. Umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa sudah melewati beberapa minggu pertama, kedua, dan ketiga.

Dan sekarang sedang berjalan ke minggu yang ke 4 serta berjalan sudah mencapai 25 hari lamanya. Oleh karena itu, dengan berjalannya waktu yang begitu cepat dan dilalui oleh umat islam Indonesia maupun dunia, ini meski di manfaatkan dengan sebaik mungkin, memaksimalkan potensi yang ada menjadi lebih aktif, disiplin, inovatif, produktif dan solutif dalam menjawab peluang dan tantangan yang ada di masa wabah pandemik virus corona.

Dengan adanya aturan kebijakan PSBB ataupun lockdown ini, waktu yang luang harus di manfaatkan untuk kegiatan yang aktif, produktif di rumah, baik itu Jihad di bidang bercocok tanam (bertani) untuk mencukupi kebutuhan pangan, membaca, memahami, menghafakan dan mengamalkan isi Al-qur’an, ibadah solat, berzakat, infaq dan shadaqoh.


Serta juga kegiatan online seperti ceramah, dakwah, kajian dan pengajian yang dapat meningkatkan kualitas keilmuan kaum muslimin. Selain itu seorang muslim di bulan suci ramadhan ini di tuntut untuk memperkuat keimanan, memperbanyak amal soleh untuk menjadi manusia yang bertaqwa sebagai bentuk bekal masa depan kematian di negeri akhirat kelak.

Karena bagi seorang muslim sesungguhnya kehidupan ini terbagi menjadi dua bagian antara kehidupan di alam dunia dan akhirat, dan sungguh alam dunia ini bersifat fana, hancur dan juga rusak. Serta di negeri akhirat adalah alam kehidupan yang abadi dan kekal selamanya.

Sebagaimana firman Allah swt di dalam Al-qur’an yang berbunyi :
Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” ( QS Hud Ayat 106-108)

Dari ayat diatas jelas bahwa negeri akhirat itu terbagi dua, yaitu ada Neraka dan Syurga, semuanya bersifat abadi serta kekal selamanya untuk manusia. Serta juga balasan bagi setiap umat manusia yang berbuat kebaikan dan kejahatan, bagi yang berbuat baik adalah tempatnya syurga, dan yang berbuat jahat adalah neraka.
Selanjutnya, di bulan suci ramadhan minggu ke 4 terakhir ini, atau 25 hari puasa adalah detik-detik yang begitu di dambakan oleh kaum muslimin untuk menjemput malam lailatul qadar.

Kartini dprd serang

Malam lailatul qadar adalah malam yang begitu sakral dan fenomenal bagi kehidupan umat Islam, karena di dalamnya telah turun kitab suci yang agung, yaitu Al-Qur’anul Karim. Sebagimana firman Allah yang berbunyi artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS Al-Qadar Ayat 1-5).

Al-qur’an adalah kitab suci yang di turunkan oleh Allah Swt melalui perantara malaikat jibril kepada Nabi dan Rasul Muhammad Saw sebagai kitab penutup dan terakhir untuk semua kalangan umat manusia. Al-qur’an yang pertama turun adalah surat Al-alaq, Surat Al ‘Alaq terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah.

Ayat 1 sampai dengan 5 dari surat ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama sekali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad s.a.w. berkhalwat di gua Hira. Surat ini dinamai Al-Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra atau Al-Qalam. Pokok-pokok isinya adalah Perintah membaca Al-Quran, kemudian manusia dijadikan dari segumpal darah.

Dan Allah menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan segala jenis ilmu pengetahuan, manusia bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba cukup, serta ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin untuk melaksanakan segala perintah dan larangan-Nya.

Dari penjelasan surat Al-Alaq diatas menggambarkan bahwa Al-qur’an adalah kitab suci yang lengkap sempurna, yang begitu linier dengan ajaran Dienul Islam yang mengatur segala urusan manusia baik itu ilmu pengetahuan yang meliputi ideologi, ekonomi, psikologi, sosiologi, antropologi, biologi, geografi, matematika, politik, hukum, sejarah peradaban, keamananan militer, komunikasi dan tekhnologi, kelautan, kehutanan, pertanian, pariwisata dan keilmuan lainnya.

Yang akhirnya, Dienul Islam membawa ajaran yang begitu lengkap secara integralistik holistic untuk mengatur serta mengurusi semua urusan kebutuhan, keperluan hidup dan kehidupan umat manusia di alam dunia ini. Oleh karena itu, penulis mengajak kepada seluruh umat islam Indonesia dan dunia untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan dengan investasi dan manifestasi gerakan amal soleh dengan membaca, memahami, dan mengamalkan isi dan petunjuk Al-qur’an.

Oleh karena itu, di bulan suci ramadhan yang penuh berkah dan kemuliaan ini, marilah kita semua untuk banyak evaluasi dan intropeksi diri, sehingga menjadikan umat Islam untuk menjadi lebih aktif dan produktif dalam berbuat amal soleh sebagai bekal untuk kehidupan nyata di alam keabadian negeri akhirat.
Serta juga menyambut malam lailatul qadar yang di dalamnya penuh keberkahan dan keistimewaan untuk kehidupan manusia.

Semoga Allah senantiasa mmeberikan petunjuk dan perolongan bagi seluruh umat islam khususnya dan umat manusia lainnya. Sehinggga menjadikan kemenangan yang nyata dalam menyambut kedatangan Al-qur’an sebagi rahmat semesta alam.

M Asep Rahmatullah / Dok

*Penulis adalah Pengurus ICMI Banten dan Dosen FAI UNIS Tangerang

Polda