SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banten pada periode Agustus 2020 capai 10,64 persen.
Posisi itu menempati Banten di urutan kedua setelah DKI Jakarta. Atau sebanyak 661 ribu lebih pada periode bulan Agustus 2020 penduduk Banten tidak bekerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Al Hamidi mengakui angka pengangguran di Banten periode Agustus 2020 mengalami kenaikan.
“Pengangguran bertambah, hampir semua daerah bertambah. Karena dampak Covid,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/11/2020).
Ia menuturkan, kedepan Banten diharapkan mengalami penurunan angka pengangguran yang selama ini menjadi perhatian serius Pemprov.
“Kita nomor urut kedua ya di Indonesia. Mudah-mudahan berikutnya tidak nomor urut dua lagi ya. Nomor lima atau berapa lah,” katanya
Klaimnya, angka pemgangguran di Banten akan menurun pada tahun 2021. Paslanya, investasi akan masuk ke wilayah Banten dengan diharapkan menyerap tenaga kerja lokal.
“Sementara saat ini adanya investasi yang masuk ke wilayah Banten. Dengan adanya investasi itu tentu artinya ada tenaga kerja yang masuk de dalam dunia kerja,” jelasnya
Sehingga lanjutnya, tahun 2021 akan ada pergerakan untuk tm tenaga kerja lokal. Hal itu juga ditunjang dengan program yang merujuk pada sistem tenaga kerja di masing-masing dinas yang ada di lingkungan Pemprov Banten. (*/Faqih)
