Indonesia Akan Jabat Ketua Dewan Keamanan PBB Mulai Mei 2019

Sankyu

JAKARTA – Mulai 1 Mei 2019, Indonesia diberikan kesempatan besar. RI akan menjabat sebagai ketua Dewan Keamanan PBB.

Dalam masa kepemimpinannya, Indonesia akan mengangkat tema ‘Investing in Peace, Improving and Performance of UN Peace Keeping’.

Setiap anggota DK PBB secara bergiliran berdasarkan abjad diberikan kesempatan untuk menjabat dan memimpin persidangan DK PBB selama satu bulan. Indonesia akan memimpin DK PBB sepanjang Mei 2019 mendatang.

Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kemlu, Grata Endah Werdaningtyas mengatakan tema tersebut diambil karena beberapa alasan.

“Satu, realitanya adalah suka tidak suka realitanya adalah misi perdamaian PBB masih merupakan tools yang paling kuat dari PBB DK PBB untuk berkontribusi pada perdamaian dan keamanan internasional,” kata Grata saat Press Briefing Mingguan di Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).

“Yang kedua adalah kita memilih tema itu juga harus melihat track record kita sendiri dan saya sangat bangga bahwa Indonesia itu punya modal bicara mengenai isu ini karena kita adalah salah satu negara penyumbang terbesar pasukan perdamaian PBB,” sambungnya lagi.

Menurut Grata, Indonesia saat ini menduduki urutan ke 8 dari 124 negara penyumbang pasukan perdamaian terbesar di PBB.

“Maret ini kita sudah pecah telor dalam artian untuk pertama kalinya kita mengirimkan lebih dari 100 peace keeper perempuan, ini suatu yang luar biasa,” kata Grata.

Sekda ramadhan

“Ini juga sejalan dengan keinginan Sekjen PBB untuk melibatkan mempromosikan pelibatan dan partisipasi perempuan dalam perdamaian dan keamanan,” ujar Grata.

Grata juga mengatakan Indonesia telah menyiapkan sejumlah kegiatan yang akan dilakukan sebulan kedepan saat Indonesia menjadi Ketua DK PBB .

“Salah satunya adalah nanti kita mengatakan open debate peace keeping dan akan mengeluarkan presidential statement salah satu outcome untuk meng-address masalah pelatihan dan kapasitas peace keeper,” kata Grata.

“Lalu juga kesempatan ini akan dipakai oleh kita untuk mendukung kampanye Indonesia untuk pencalonan Dewan HAM PBB,” sambungnya lagi.

Selain itu, Indonesia juga rencananya akan membuat pameran foto bertemakan ‘Investing in Peace’ serta pameran kebudayaan. Pameran foto akan berlangsung pada tanggal 6-17 Mei 2019.

“Inti dari pameran foto ‘Investing in Peace’ untuk menampilkan berbagai kontribusi Indonesia untuk mendorong membangun perdamaian,” jelas Grata.

Indonesia juga akan membuat area formula atau diskusi informal untuk membahas mengenai perdamaian di Palestina.

“Area formula ini akan memfokuskan kepada upaya-upaya untuk mencari solusi guna mendorong diimplementasikannya resolusi DK PBB yang terakhir mengenai situasi palestina, yaitu resolusi 2334 mengenai legal settlement,” jelas Grata.

“Itu akan dilakukan oleh ibu Menteri pada tanggal 6 sampai tanggal 9 mei,” sebut Grata. (*/Kumparan)

Honda