Refleksi 22 Tahun, Ketua DPD PAN Cilegon Uraikan Paradigma Baru

Dprd ied

CILEGON – Dalam Refleksi 22 Tahun berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) khususnya di Cilegon, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Cilegon mengulas sejarah yang telah dilalui. Terutama, paradigma baru yang diambil PAN, dan gagasan kedepan dalam mengurai persoalan-persoalan di Cilegon.

Ketua DPD PAN Cilegon Alawi Mahmud mengulas sejarah bagaimana percaturan PAN dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Cilegon, dimana selama empat periode selalu satu paket koalisi dengan Partai Golkar. Yang diawali dari Pasangan almarhum Aat Syafaat dengan Rusli Ridwan.

“Golkar yang mengusung kadernya Almarhum Aat Syafaat, dengan didampingi kader kami Rusli Ridwan selama dua periode. Periode ketiga, dan keempat, PAN dan Golkar sama-sama mengusung Pasangan Iman Ariyadi – Edi Ariadi,” Ungkapnya, Selasa (25/08/2020).

Sementara, untuk Pilkada 2020 menurut yang disepakati internal DPD PAN Cilegon, dan arahan DPP, PAN mencoba menjadi leading sector untuk membuat paket Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota, bersama Partai Demokrat dan PPP.

“Yang kebetulan jodohnya Haji Iye dan Awab,” Paparnya.

dprd tangsel

Ia berharap, paradigma baru tersebut merupakan sebuah keputusan yang positif dalam rangka mengubah potret, dan arah kebijakan Pemerintah Daerah yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Dimana, hal tersebut menjadi suatu kemandirian absolut, bagi masyarakat Cilegon.

“Apabila nanti terpilih semoga kami diajak berbicara untuk merumuskan itu,” ungkap Ketua DPD PAN Cilegon tersebut.

Baginya, tak ada bahasa menantang, lebih tepat berdemokrasi ria, sebab politik penuh akan sebuah perbedaan. Alawi ingin, perbedaan itu dihormati karena ia yakin, tujuannya masing-masing memberikan sumbangsih pemikiran untuk kesejahteraan masyarakat Cilegon.

Kemudian, ia ingin agar masyarakat Cilegon tak lagi dimanjakan dengan bantuan, melainkan edukasi masyarakat agar mandiri. Dengan cara, Pemerintah dan Industri duduk bersama, membahas bagaimana masyarakat bisa mandiri, serta kehidupan masyarakat tak terpuruk terutama dari sektor ekonomi.

“Komitmen dengan industri kedepannya yang harus dibangun bukan hanya poin yang berkaitan dengan amdal saja, tapi harus ada komitmen untuk kepentingan rakyat. Misal berapa persen penyerapan untuk pengangguran,” paparnya.

“Jangka panjangnya dibangun komitmen agar industri dan Pemda, duduk bersama membangun kemandirian masyarakat Cilegon. Kita harus edukasi agar rakyat bisa mandiri,” pungkasnya. (*/A.Laksono)

Golkat ied