Mall Transmart Cilegon Timbulkan Kerumunan dan Kemacetan, BMPP Sebut Ada yang Salah

Sankyu

CILEGON – Meski dihadiri dan telah mendapat izin dari Walikota Cilegon, Mall Transmart di bawah naungan PT Trans Retail Indonesia yang baru saja beroperasi sejak Jumat (11/12/2020) kemarin, ternyata mulai banyak menimbulkan masalah.

Selain rekrutmen tenaga kerja yang tidak fair hingga terjadi demo oleh masyarakat sekitar saat opening kemarin, muncul juga masalah baru lainnya yakni soal kemacetan yang terjadi di jalan sekitar Link Sumampir dan Jalan Yasin Beji.

Kepadatan kendaran pengunjung yang keluar masuk mall tersebut dinilai menjadi sumber kemacetan baru di Kota Cilegon, tepatnya di Jalan Yasin Beji.

Menyikapi hal itu, LSM Banten Monitoring Perindustrian dan Perdagangan (BMPP) mempertanyakan soal Analisa Dampak Lalu-lintas (Amdal Lalin) pada mall tersebut.

Kewajiban setiap kegiatan usaha yang berdampak luas untuk memiliki Amdal Lalin ini diatur dalam UU LLAJ Nomor 22 Tahun 2009. BMPP menyebut, ada yang salah dalam prosedur perizinan mall Transmart Cilegon ini.

“Jelas jadi sumber kemacetan baru di Cilegon yang diduga kuat karena keberadaan Transmart Cilegon. Kita pertanyakan, sudah ada belum Amdal Lalinnya?” ungkap Ketua Umum LSM BMPP, Deni Juweni, Sabtu (12/12/2020) sore.

Deni Juweni, Ketua Umum LSM BMPP /Dok

Pria yang akrab disapa Kang Jen ini mengalami sendiri kemacetan tersebut. Dia menilai penataan titik lokasi pintu mall tersebut kurang tepat.

“Seharusnya pintu keluar masuk kendaraan parkir tidak berada di satu titik. Coba kalau kendaraan parkir keluar dari area samping mungkin itu lebih meminimalisir kemacetan,” ujarnya.

Sekda ramadhan

Selain itu, dibukanya mall Transmart kali ini terbukti menimbulkan kerumunan baru, sementara Pemkot Cilegon saat ini tengah gencar menyosialisasikan protokol kesehatan Covid-19.

Dibukanya Tansmart Mall dinilai sebagai bentuk standar ganda dari Pemkot Cilegon, termasuk janggal juga jika dibandingkan dengan aktifitas pendidikan di sekolah yang masih belum menggelar pembelajaran tatap muka hingga saat ini.

“Kenapa sudah diperbolehkan beroperasi saat masih masa pandemi begini. Sekolah saja belum boleh belajar tatap muka. Jelas ini mengkhawatirkan, bisa berpotensi jadi cluster baru Covid-19, lihat saja sejak opening kemarin hingga hari ini terjadi kerumunan, seperti wahana permainan dan Trans Studio Mini, terbukti kan melanggar protokol kesehatan,” jelasnya.

BMPP akan serius menyikapi ini dan menuntut agar pembukaan mall Transmart tersebut dievaluasi ulang.

“Senin kita akan gelar audiensi dengan pihak manajemen Transmart dan KIEC selaku pemilik lahan, surat sudah kita layangkan. Kalau tetap tidak ada i’tikad baik, kita akan demo besar-besaran,” tegasnya. 

Penilaian atas kejanggalan dibukanya mall Transmart Cilegon juga kembali diungkapkan pegiat media sosial, Adi Sudrajat.

Melalui postingan medsosnya, Adi juga mengunggah foto-foto kerumunan pengunjung mall Transmart yang dinilai melanggar protokol kesehatan.

“Banyak yang bilang, kalau sekelas mall yang buka, mereka pasti menerapkan protokol kesehatan, pengunjung dibatasi, dan lainnya. Tapi saya liat langsung dilokasi kemarin sore, itu pun karena diundang @wendysindo dan @baskinrobbinsid dan ketemu @enjoycilegon kami ketawa melihat ini semua. Seakan Corona tidak akan ada di Mall,” tulis Adi di facebooknya.

Meski begitu, Adi berharap pemerintah bersikap adil dan tidak tebang pilih dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.

“Tapi, bagaimanapun, ini untuk kepentingan banyak orang, banyak yang menaruh harapan di Transmart. Mari doakan saja yang terbaik. SEMOGA NANTI MALAM BUNDERAN CIBEBER, DAN SEKITARNYA TIDAK ADA HIMBAUAN PEMBUBARAN/JAGA JARAK,” sambung Adi, sambil dia juga menyebutkan Salam Hormat kepada akun @polres_cilegon. (*/Red/Rizal)

Honda