Menteri Agama Akan Datangi Walikota untuk Menuntut Izin Pendirian Gereja di Cilegon

Sankyu

CILEGON – Beredar video pernyataan Mentri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyinggung soal larangan pendirian Gereja di Kota Cilegon.

Dalam video berdurasi 24 menit 7 detik tersebut, Yaqut menyebut, masih ada pendirian Gereja HKBP yang ditolak pendiriannya oleh Walikota.

“Kami di Kementerian Agama sudah berkali-kali menyampaikan dan mendatangi Pak Wali Kota supaya izin ini dikeluarkan,” ujarnya.

Yaqut juga mengucapkan bahwa staffnya sudah dua kali bertemu Pak Walikota, dan rencananya dirinya sendiri Minggu depan akan datang ke Cilegon jika belum beres soal pendiriannya Gereja tersebut.

Karena kata dia, izin di bawah yakni masyarakat dan Kepala Desa dianggap sudah selesai dan justru tertahan di atas.

Dia menuturkan bahwa, orang yang sudah tidak dekat dengan Tuhan menjadi lemah imannya.

Adapun ciri-ciri orang yang lemah imannya, ketika pada saudaranya beragama lain yang hendak mendirikan tempat ibadah yang tidak sesuai dengan keyakinannya menjadi khawatir kalau imannya terganggu.

Padahal sambung Yaqut tidak ada urusannya antara rumah ibadah dengan iman.

Sekda ramadhan

Pada kesempatan itu Yaqut meminta maaf atas nama Kementrian Agama pada keluarga besar HKBP, jika sampai saat ini izin pendirian Gereja belum keluar.

Meskipun begitu, Yaqut mencoba meyakinkan bahwa, dirinya akan memperjuangkan agar izin pendirian Gereja HKBP segera diterbitkan.

“Tapi percayalah kami tidak akan menyerah, dan akan terus memperjuangkan supaya izin pendirian Gereja HKBP segera diterbitkan,” ujarnya.

Hal itu dia sampaikan sebagai alasan komitmennya sebagai warga negara Indonesia. Dia juga menyebut Indonesia berdiri karena adanya perbedaan. Termasuk keperbedaan agama.

Tidak akan ada indonesia jika tidak ada Islam, tidak ada Indonesia jika tidak ada Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan agama-agama lokal, maka tidak ada Indonesia. Indonesia ada karena keperbedaan adanya kebhinekaan.

Oleh karena itu jika ada orang yang menggangu kebhinekaan ini, dia menganggap orang tersebut sedang menggangu Indonesia.

“Siapapun yang menggangu Indonesia saya akan hadapi, insya Allah saya berani,” terangnya.

Masih kata Yaqut, pada kesempatan pertemuan itu diharapkan dapat memperbaiki semua. Kondisi keumatan diharuskan jujur, kondisi keumatan tak pernah selesai dan selalu saja ada yang muncul, di karenakan diri kita tak pernah jujur kepada masalah-masalah keagamaan dan keumatan sendiri.

Sehingga dia mengajak agar permasalahan itu dapat diselesaikan bersama-sama untuk kejayaan indonesia. (*/Wan)

Honda