Pengajian Akbar Al-Khairiyah Citangkil; Ajang Alumni Berbagi Ilmu dan Karya

Sankyu

CILEGON – Lembaga pendidikan berbasis Islam Al-Khairiyah Citangkil, terus mengembangkan syiar Islam baik secara internal maupun eksternal. Salah satu diantaranya dengan agenda Pengajian Akbar, yang rutin digelar setiap bulan dan terbuka untuk umum.

Seperti yang terpantau pada hari Sabtu (3/3/2018) pagi. Pengajian Akbar bulan ini digelar di Masjid An-Najjah Al-Khairiyah. Selain diikuti ratusan jama’ah santri, siswa dan mahasiswa Al-Khairiyah sendiri, tampak juga hadir masyarakat umum serta para tokoh masyarakat, petinggi TNI/Polri, serta para pelaku industri yang khusyuk dan khidmat menyimak tausyiah dari KH Mansyur Muhidin dan Profesor Ato Ahmad.

“Pengajian bulanan ini untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah bagi keluarga besar Al-Khairiyah dan terbuka untuk masyarakat umum. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa sebagai syarat UTS dan UAS,” kata Ali Mujahidin, Ketua PB Al-Khairiyah, dalam kesempatan tersebut.

Penyerahan buku secara simbolis dari Rektor IAIB Kepada Alkhairiyah / dok
Sekda ramadhan

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Haji Mumu ini menjelaskan, ada yang spesial dalam Pengajian Akbar pada bulan ini, yakni dengan kehadiran Profesor Ato Ahmad, alumni Al-Khairiyah angkatan tahun 1955, yang mengisi tausyiah sekaligus di akhir acara secara simbolis memberikan sepuluh buku hasil karya tulisnya kepada Ketua PB Al-Khairiyah.

“Alhamdulillah, pada pengajian rutin bulan ini kita kedatangan Profesor Ato Ahmad, Rektor IAIB Serang dan juga Dosen Pasca Sarjana UIN Banten. Dan yang menjadi kebanggaan kita adalah karena beliau alumni Al-Khairiyah,” terangnya.

Haji Mumu berharap kegiatan Pengajian Akbar ini bisa lebih mengembangkan wawasan keilmuan agama, khususnya terhadap para santri dan pelajar Al-Khairiyah.

“Harapannya secara rutin terus berjalan, bisa mempertemukan kesepuhan Al-Khairiyah, bersilaturahmi dengan masyarakat umum dan berbagai kalangan. Dan khusus untuk para santri, siswa dan mahasiswa bisa berbagi ilmu dalam pengembangan wawasan keagamaan dan ke Al-Khairiyah-an,” tuturnya. (*/Ilung)

Honda