Ini Dampak Buruk Pertambangan Ilegal Galian Pasir di Mancak Serang, Salah Satunya Mengancam Sumber Air Bersih

Dprd ied

 

SERANG – Tambang pasir ilegal di Mancak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten kembali menjadi sorotan usai kendaraan berat atau alat berat galian/tambang berupa cxcavator atau beko secara diam-diam pada tengah malam hari akan menambang pasir di daerah tersebut lalu disetop oleh warga setempat.

Ketua Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (MPLH) Agung Wahyudi selaku warga Mancak pun menyikapi persoalan tambang ilegal tersebut dengan rencana akan mengusut tuntas kasus tersebut hingga ke provinsi.

Keberadaan tambang ilegal sendiri itu dikatakan Agung telah memberikan dampak yang mengerikan. Ketua MPLH yang termasuk masyarakat Kampung Gunung Asem, Desa Mancak, Kecamatan Mancak itu menilai, dampak yang ditimbulkan oleh para penambang sangat jelas secara fisik salah satunya adalah mengurangi sumber air bersih.

“Secara lingkungan jelas, ini sumber air bersih berkurang dikarenakan penambangan itu, bahkan kalau misalnya sampai banyak yang habis (bukit pasir) itu, sumber air di pengeboran yang ada di setiap rumah itu akan habis dan tidak ada lagi sumber air,” kata Agung pada Kamis (22/12/2022).

dprd tangsel

Dia menegaskan, tambang illegal yang kerap melakukan perusak tanpa memerhatikan dampak lingkungan itu juga dapat merubah struktur geografis dan tatanan lingkungan di daerah tambang illegal yang dapat mengakibatkan perubahan cuaca yang ekstrim juga.

“Kemudian juga panas, panas itu akan berlebih karena tidak ada bukit dan pepohonan yang menghalangi sinar matahari berlebih,” jelasnya.

Penambangan ilegal yang sudah berjalan dibeberapa daerah seperti di Kampung Curug Barang, Desa Mancak, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, dan dilakukan secara terus-menerus dan brutal itu membuat lokasi daerah tambang terdampak buruk dengan secara cepat dan bahkan bukit bisa saja menghilang.

“Yang sudah berjalan saja, mereka menambang secara brutal dan tidak tahu waktu, bahkan 24 jam, ada yang dari pagi sampai jam 12 malam, berisik, debu kemana-mana, jalan juga menjadi tidak awet karena sering digunakan untuk mobilisasi. Itu gak bakalan awet, jalan yang diperuntukkan untuk umum sekarang digunakan oleh penambang dengan kapasitas overload bisa saja rusak,” ujarnya.

Agung menyampaikan, Akibat mobilisasi yang terjadi, tanpa menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang lengkap, jalan menjadi rusak dan sering menyebabkan kecelakaan.

“Bahkan mobil-mobil dump truck ini banyak yang tidak ditutup atapnya, setelah ada gerakan dari masyarakat kemarin barusan ditutup, tapi dibuka lagi. Hal itu tentunya jadi sangat menganggu, dan jalan juga banyak tumpahan tumpahan pasir yang menganggu pengendara lain terutama pengendara motor roda dua. Itu menjadi salah satu penyebab kecelakaan dan sudah banyak kecelakaan terjadi,” kata Agung menambahkan. (*/Hery)

Golkat ied