Jadi Khatib Shalat Ied, Gubernur WH Jelaskan Ciri Taqwa adalah Gemar Bersedekah

TANGERANG – Makna Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah tahun ini merupakan momentum meningkatkan ketakwaan. Selain itu, Idul Fitri sekaligus dimaknai sebagai implementasi kesalehan sosial dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Idul Fitri juga bermakna ketakwaan sepenuhnya pada perintah Allah.

Demikian point utama yang disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim saat menjadi Khatib Shalat Idul Fitri 1440 H di Masjid Jami Al-Ijtihad, Jalan KH Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Rabu (5/6/2019).

Gubernur berharap, dalam momentum lebaran tahun ini, akan memunculkan keikhlasan dalam hati untuk melakukan hal-hal terbaik, terutama dalam hal pelayanan publik.

“Orang bertakwa gemar menyedekahkan sebagian hartanya dalam keadaan senang maupun sulit,” ujar Gubernur.

Dijelaskan, bahwa orang bertaqwa tidak akan sibuk untuk dirinya sendiri, tapi akan rela berkorban untuk orang lain dalam setiap keadaan.

“Begitu juga sebaliknya, semakin hilang kualitas taqwa dalam diri kita, hingga lupa dan tidak menaruh empati terhadap sesama, tapi ia mampu membeli mukena bermerek artis terkenal Syahrini hingga jutaan,” ungkapnya.

Selanjutnya dalam khotbahnya, Wahidin Halim juga mengatakan jika ciri dari orang yang bertaqwa kepada Allah SWT adalah mampu menahan amarah serta selalu dapat memaafkan kesalahan orang lain.

“Karena taqwa merupakan standar paling tinggi tingkat kemuliaan manusia. Sehingga dalam konteks puasa Ramadhan taqwa tak bisa digapai hanya sebatas menahan lapar dan dahaga semata, tapi ada hal yang lebih substansial lainnya yang perlu ditahan termasuk juga hawa nafsu,” jelas pria yang akrab disapa WH ini.

“Tapi orang-orang yang bertakwa tidak akan mengumbar marah begitu saja. Orang bertakwa adalah orang yang memaafkan kesalahan orang lain,” imbuhnya.

WH juga mengingatkan jamaah agar di momen Idul Fitri ini tingkatkan Birrul Walidain, yang merupakan ajaran dan etika Islam yang menunjukan tindakan agar selalu berbakti dan memuliakan orang tua.

“Apalagi saat Idul Fitri tiba, ini merupakan momentum kita dalam berkumpul dengan keluarga dan meminta maaf terhadap orang tua, setelah sebulan ditempa di bulan yang penuh rahmah dan maghfirah agar kita terlepas dari siksa api neraka (itqun minannar),” tandasnya.

Shalat Idul Fitri kali ini dihadiri ribuan orang hingga membludak ke Jalan Raya. Tidak hanya masyarakat sekitar saja, tapi juga banyak berasal dari luar kecamatan Pinang, salah satunya sebagai Imam KH. Muflih Ma’mun yang merupakan imam besar di Masjid Agung Serang.

Usai salat Idul Fitri Gubernur Banten bersalam-salaman dengan warga dan jamaah yang hadir. Dan seperti biasanya setiap tahun Gubernur Banten beserta keluarga langsung melakukan ziarah ke makam orang tuanya, dan selanjutnya menggelar Open House untuk menerima warga sekitar dan tamu yang datang di kediamannya di Jalan H. Jiran Kampung Pinang Kota Tangerang. (*/Red)

Honda