Universitas Al-Khairiyah Bikin Dosen dan Mahasiswa Melek Bermedia

Dprd ied

CILEGON – Tim pengembangan SDM Universitas Al-Khairiyah (UNIVAL) mengadakan workshop Creatif Writing atau menulis kreatif. Dengan tema “Hidup lebih bermakna dengan Creatif Writing.” Yang bertempat di Aula kampus Universitas Al-Khairiyah, Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (25/05/2021).

Keynote Speaker workshop oleh Rektor Universitas Al-khairiyah. Hj. Gema Ika Sari yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor 1 Bidang akademik dan kemahasiswaan, Tata Rustandi. Sedangkan Narasumber sendiri oleh Rapiudin Sapuri, dari Anggota PB Al-khairiyah bidang perencanaan dan pengendalian program. Serta oleh Aat Surya Safaat dari kepala Biro Kantor Berita ANTARA di New York Periode 1993-1998. Workshop ini diikuti oleh puluhan peserta dari para dosen dan mahasiswa Unival dengan tetap menerapkan prokes.

Tata Rustandi mengatakan bahwa diadakannya workshop ini bertujuan untuk mengajak para dosen untuk lebih rajin menulis baik untuk masyarakat maupun untuk mahasiswanya.

“Diadakannya workshop ini bertujuan agar para dosen lebih giat lagi menulis, baik untuk masyarakat maupun untuk mahasiswa-mahasiswanya,” ungkapnya.

dprd tangsel

Ia menambahkan bahwa seseorang dianggap berhasil jika dilandasi dengan kepenulisan berdasarkan referensi yang jelas, juga ia mengharapkan agar para dosen mampu menemukan kabaruan dari hasil tulisannya.

“Keberhasilan seseorang dilandasi dengan kepenulisan berdasarkan referensi-referensi yang ada, dan melakukan penelitian agar menemukan kebaruan dari hasil kepenulisan tersebut,” tambahnya.

Aat Surya Syafaat sebagai narasumber pada workshop kali ini juga berharap agar para dosen dan para akademisi Universitas Al-khairiyah mampu menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan, dan dipublish di media massa.

“Saya berharap para dosen dan para akademisi Al-Khairiyah mampu menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan, selama ini kan lewat jurnal, saya berharap tulisannya bisa masuk di media massa. Karena menulis di jurnal dan di media itu beda, kalau di jurnal seperti mercusuar jadi hanya dibaca oleh mereka sendiri, oleh penulisnya oleh koleganya, oleh dosennya. Tapi kalau menulis di media massa itu kan dibaca banyak orang,” tutupnya. (*/Abidin)

Golkat ied