Disnakertrans Kabupaten Serang Sasar Wirausaha Jamur Tiram Untuk Kurangi Pengangguran

SERANG – Dalam rangka mengurangi angka pengangguran, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang, sasar wirausaha jamur tiram.

Hal itu diungkapkan Kepala Disnakertrans Kabupaten Serang, H.R. Setiawan saat pihaknya mengaku peran semua sektor dibutuhkan untuk saling bekerjasama dalam rangka berkontribusi terhadap penurunan angka pengangguran.

Meski untuk pembinaannya ada di Dinas Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Serang tutur Setiawan, bukan berarti Disnakertrans tidak bisa mendorong dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, terkhusus target penurunan angka pengangguran di Kabupaten Serang.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Serang, H.R. Setiawan

“Pembinaanya ada di Disperindag Kabupaten Serang, jadi kita mendorong jadi wirausah baru dalam rangka mengurangi pengangguran, setelah jadi punya pekerjaan, wirausahnya sudah jalan, tanggung jawabnya sudah jadi di Disperindagkop Kabupaten Serang,” ujarnya kepada Fakta Banten, saat ditemui di Ruanganya, di Jl. KH. Abdul Fatah Hasan No. 25 Ciceri – Serang, Sumurpecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten. Kamis, (12/3/2020).

Hal itu dilakukan lanjutnya, lantaran bentuk komitmen untuk membantu program Pemkab Serang guna mengurangi angka pengangguran, sehingga menjadi target Disnakertrans Kabupaten Serang pada tahun 2020 ini.

Sementara, Kepala Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Disnakertrans Kabupaten Serang, Ugun Gurmilang mengatakan, bahwa jika semua masyarakat ingin bekerja ke sektor formal, sementara perusahaan industri tidak bertambah maka masyarakat akan kebingungan untuk mencari lapangan pekerjaan.

“Makanya kita arahkan kebidang wirausaha jamur tiram,” katanya.

Pihaknya sudah melakukan pelatihan, pemberian peralatan dan ilmu budidaya selama satu minggu mengenai wirausaha jamur tiram dari tahun 2018 hingga 2020. Menurutnya sudah berhasil hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil dari wirausaha tersebut.

“Alhamdulillah, yang tadinya produksi awal hanya 10 sampai 20 kilo sekarang sudah ada yang mencapai dua kwintal,” tuturnya.

Untuk saat ini kebutuhan jamur tiram di Kabupaten Serang mencapai Sembilan ton sementara pihaknya baru dapat menyuplai sebanyak empat ton dan ini menjadi peluang sangat baik untuk berwirausaha jamur tiram.

“Kalau sudah jadi produk jamur tiram, masyarakat tidak perlu lagi bingung maslah pemasaran karena kebutuhannya masih kurang,” katanya.

Lanjutnya, pembudidayaah jamur tiram diwilayah Kabupaten Serang, cukup mendukung karena semua sumerdaya jamur tiram sudah tersedia di Kabupaten Serang, masyarakat hanya perlu membeli bibit jamur tiram.

“Kalau masalah serbuk gergaji semua wilayah sudah ada, kalau untuk cuaca dimanapun jamur tiram itu jadi, asal kalau cuaca panas hanya perlu disiram,” katanya.

Untuk diketahui, saat ini budidaya jamur tiram di Kabupaten Serang, sudah ada di Kecamatan Mancak, Cikeusal, Petir, Tanjung Teja, Jawilan, Ciruas, Pontang, dan Anyer. (*/Adv)

Honda