Honda Slide Atas

Limbah Dapur MBG Purwakarta Cilegon Cemari Pemukiman, Warga Keluhkan Bau Busuk dan Serangan Nyamuk

 

CILEGON – Sejumlah warga Lingkungan Kubang Walingi, RT 008 RW 003, Kelurahan Purwakarta, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, mengeluhkan aliran limbah dari dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencemari kawasan permukiman mereka.

Pantauan di lokasi, air limbah dari dapur MBG tampak berwarna abu-abu butek, berbusa, dan mengalir ke saluran drainase tertutup.

Akibatnya, aliran tersumbat dan meluap hingga masuk ke area rumah warga.

Warga menilai, pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo itu justru menimbulkan masalah kesehatan di sekitar dapur MBG Purwakarta.

Pasalnya, bau busuk dari limbah menyesakkan hidung dan genangan airnya memicu munculnya jentik nyamuk yang berpotensi menyebarkan penyakit.

Salah satu warga, Amin, mengaku kondisi itu membuatnya resah.

“Saluran itu sebenarnya aliran air rumah tangga, tapi sebelum ada dapur MBG tidak pernah sampai meluber seperti ini,” kata Amin saat ditemui di rumahnya, Selasa (4/11/20205).

“Air limbah itu mengalir ke area rumah saya. Bau, banyak nyamuk, makanya sekarang jendela dan gordennya saya tutup rapat,” lanjutnya.

“Saya sampai bikin bendungan kecil biar airnya tidak masuk ke tanah rumah saya, karena kalau nunggu inisiatif dari pegawai dapur itu, sama sekali tidak ada,” ujar Amin.

“Air itu meluber setiap hari ke pemukiman. Kami sebenarnya mendukung program pemerintah, tapi pelaksanaannya harus rapi dan tertib, jangan seperti ini,” tegasnya.

Keluhan serupa juga disampaikan warga lain yang membuka usaha kuliner di sekitar lokasi.

“Ini meluber tepat di depan warung saya. Pembeli bisa jijik lihat beginian. Bisa-bisa sepi pengunjung,” kata salah satu pedagang es campur dan mie ayam.

Sementara itu, Ketua SPPG Dapur MBG Purwakarta, Eros, mengakui bahwa limbah dapur memang dialirkan ke saluran drainase umum.

“Iya, airnya memang dialirkan ke situ. Tapi bukan cuma dari dapur MBG, ada campuran limbah rumah warga juga,” kilah Eros.

Ketika ditanya soal standar pengelolaan limbah yang seharusnya melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL), Eros menyebut pihaknya sempat berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Cilegon.

“Sebelumnya kami sudah diskusikan dengan pihak DLHK Kota Cilegon, dan katanya tidak apa-apa,” ujarnya.

“Hari ini pengawas dari pusat akan meninjau lokasi dan rencananya akan langsung ditangani,” katanya beralasan.(*/Nandi).

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien