Dewan: Razia Hiburan Malam Oleh Wakil Walikota Serang Hanya Pencitraan

Sankyu

SERANG – Razia pekat (penyakit masyarakat) yang dilakukan langsung oleh Wakil Walikota bersama Satpol PP dan Polisi Militer (PM) di sejumlah tempat hiburan malam di Kota Serang pada Rabu (11/12/2019) dini hari lalu mendapat tanggapan serius dari anggota DPRD Kota Serang.

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kota Serang Pujiyanto. Ia mengatakan bahwa razia yang dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Serang Subadri Usluhudin hanyalah sebuah pencitraan semata.

“Tempat hiburan di Kota Serang itu, beliau (Subadri -red) dari dulu pemegang hak legislasi setelah pernah pimpin DPRD. Toh beliau punya palu yang dipegang untuk mengetok aturan. Berapa tahun beliau jadi pemimpin DPRD,” ucap Pujiyanto kepada awak media melalui sambungan telepon, Kamis (12/11/2019).

“Beliau ini kan bukan kaleng-kaleng, bukan orang sembarangan. Kalau memang mau membersihkan, aturannya dong yang ditegakkan. Kalau mau ditertibkan ya kenapa ga dari dulu,” imbuhnya.

Kendati demikian, Pujiyanto tetap memberikan apresiasi terhadap Wakil Walikota yang sudah melakukan upaya dalam menciptakan kondusivitas di Kota Serang dengan memimpin langsung razia pekat tersebut.

Namun menurut Pujiyanto, Pemerintah Kota Serang harus berani memunculkan perda yang mengatur soal tempat hiburan malam di Kota Serang untuk menjadi dasar hukum pihak-pihak yang berwenang dalam penegakkan hukum bagi para pelaku usaha tempat hiburan malam.

Sekda ramadhan

“Kalau mau bener-bener membersihkan tempat hiburan, ya aturannya yang dimunculkan. Yang diciptakan itu aturannya, jangan mengantung, maju kagak mundur kagak,” ujarnya.

Bahkan dengan tegas, Pujiyanto menuding razia pekat yang dilakukan Wakil Walikota tersebut tebang pilih, dan menyebut bahwa hal itu hanyalah sebuah pencitraan semata.

“Kalau seperti itu apa namanya kalau bukan disebut pencitraan. Pertanyaan gua, apa tempat hiburan yang kemarin dikunjungin? semua engga?” tuturnya.

“Dasarnya karena tidak berizin toh? Kalau memang mau benar-benar menutup semua itu tempat. Kalau ini berapa yang disegel? Tempat hiburan ada berapa (di Kota Serang)?” tegasnya.

Bukan hanya itu, Pujiyanto pun berharap Pemkot Serang membuat program dalam menumbuhkembangkan pondasi keimanan masyarakat Kota Serang. Karena menurutnya, pondasi keimanan menjadi elemen penting dalam mengatasi persoalan terkait penyakit masyarakat (pekat).

“Mau sebanyak apapun tempat hiburan di Kota Serang, kalau pondasi keimanan masyarakatnya kuat, ya bakal sepi itu tempat,” tandasnya. (*/Ndol)

Honda