Direktur Utama PT Latinusa Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Sankyu

JAKARTA – Direktur Utama PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau PT Latinusa Tbk (NIKL) Ardhiman T.A mengundurkan diri dari jabatannya. Pengumuman ini disampaikan manajemen kepada dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

Dalam surat bertanggal 23 Januari 2020 yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan, Pengky Frusman, Latinusa sudah menerima surat pengunduran diri Ardhiman sebagai direktur utama pada 22 Januari 2020.

“Selanjutnya mengenai hal tersebut akan dijadikan salah satu agenda atau mata acara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Latinusa Tbk yang dijadwalkan pelaksanaannya sebagaimana ketentuan yang berlaku,” bunyi keterangan tersebut, Kamis (23/1/2020).

Dari sisi kinerja, emiten dengan sandi NIKL ini hingga akhir September 2019 mampu mengantongi keuntungan sebesar US$ 1,84 juta atau setara Rp 26,13 miliar (asumsi kurs Rp 14.200/US$).

Pada periode yang sama tahun sebelumnya, NIKL membukukan rapor merah dengan menorehkan rugi bersih mencapai US$ 3,2 juta atau setara Rp 45,5 miliar.

Sekda ramadhan

Perolehan laba NIKL bukan didorong oleh kenaikan pendapatan tetapi disebabkan penurunan drastis pada pos rugi selisih kurs. Per 30 September tahun lalu, perusahaan membukukan rugi atas selisih kurs mencapai US$ 3,44 juta dan pada akhir September 2019 pos rugi selisih kurs anjlok 89,27% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi hanya US$ 369.607.

Sementara itu, pendapatan NIKL tercatat stagnan dengan naik tipis 0,27% YoY ke level US$ 123,79 juta atau setara Rp 1,76 triliun dari sebelumnya US$ 123,46 juta atau setara Rp 1,75 triliun.

Sebagai informasi tambahan, NIKL yang dikenal juga dengan nama Latinusa berdiri pada tahun 1982 yang bergerak dalam industri baja lembaran lapis timah (tinplate).

Pemegang saham pengendali perusahaan yakni PT Nippon Steel Corporation (35%), PT Krakatau Steel Tbk/KRAS (20,1%), PT ASABRI (10,3%) dan Mitsui & Co Ltd (10%).

Pada perdagangan Kamis (23/1/2020), hingga pukul 14.21 WIB, harga saham NIKL terpantau menguat 2,46% ke level Rp 625 per saham. Dalam sebulan terakhir, saham NIKL menguat 2,46%. Tapi bila dilihat sejak awal tahun, saham Latinusa masih terkoreksi 7,41%. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar Pelat Timah mencapai Rp 1,59 triliun. (*/CNBC)

Honda