100% Laba PT Indocement Jadi Dividen, Pemegang Saham dapat Rp550/Unit

Sankyu

JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) kemarin (21/5/2019) memutuskan untuk membagikan seluruh laba bersih tahun lalu yang setara Rp 1,15 triliun menjadi dividen.

Manajemen perusahaan juga menyampaikan bahwa Rp 878,74 miliar atau 4,75% dari laba bersih ditahan yang belum ditentukan pengunaannya  (unappropriatedretained earnings) juga akan dibagikan sebagai dividen.

Dengan demikian total dividen yang akan didistribusikan Indocement tahun ini mencapai Rp 2,02 triliun sehingga pemegang saham akan menerima Rp 550/unit saham yang dimilikinya.

Perseroan berkode saham INTP ini tampaknya memang masih memiliki dana mengendap yang sangat besar, mengingat jumlah unappropriated retained earnings per 31 Maret 2019 mencapai Rp 18,89 triliun.

Dalam press release, INTP menyampaikan bahwa over supply (kelebihan pasokan) akan terus berlanjut beberapa tahun ke depan, jadi tidak ada momentum ekspansi usaha.

Lebih lanjut, investor yang akan menerima dividen tersebut adalah para pemegang saham yang tercatat per 10 Juni 2019 pukul 16:00 WIB. Manajemen perusahaan menyampaikan bahwa dividen akan didistribusikan mulai 21 Juni 2019.

Sekda ramadhan

Untuk diketahui, emiten pemilik merek Semen Tiga Roda Tersebut mencatatkan penurunan laba bersih selama 4 tahun berturut-turut.

Sepanjang tahun lalu, laba bersih perusahaan anjlok 38,38% secara tahunan, padahal pada periode yang sama pendapatan INTP tumbuh 5,26% YoY menjadi Rp 15,19 triliun.

Manajemen INTP menjelaskan penurunan laba bersih tahun lalu disebabkan karena mulai naiknya harga batu bara dunia. Biaya energi yang nilainya mencapai 40%-55% menjadi beban paling besar yang harus ditanggung perseroan.

Hal tersebut terlihat dari nilai beban pokok pendapatan dan beban usaha yang tumbuh lebih pesat dibandingkan pertumbuhan pendapatan.

Beban pokok pendapatan tahun lalu naik 14,83% secara tahunan menjadi Rp 10,82 triliun, sedangkan beban usaha naik 7,87% YoY menjadi Rp 3,32 triliun.

Di lain pihak, pada 3 bulan pertama 2019, kinerja bottom line perusahaan tampaknya sudah mulai pulih. Laba bersih INTP melesat 50,21% secara tahunan menjadi Rp 396,95 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 264,27 miliar. (*/CNBC)

Honda