CILEGON – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Paradigma Baru (Kadin PB) Kota Cilegon, Haji Faturrohman Salim mulai nampak menunjukkan keseriusannya untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Cilegon pada Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Langkah optimisnya diiringi dengan melakukan komunikasi intensif dengan partai politik, untuk mendapatkan dukungan. Haji Faturrohman Salim diketahui telah mengikuti penjaringan bakal calon walikota di Partai Gerindra dan juga Partai Amanat Nasional (PAN), belum lama ini.
Selain dua parpol tersebut, Faturrohman juga dikabarkan telah mendapatkan rekomendasi dari DPW Partai NasDem di daerah, untuk diusulkan ke DPP agar diusung menjadi calon walikota Cilegon.
“Alhamdulillah walaupun gak daftar di Cilegon, tahu-tahu sudah masuk NasDem rekomendasikan ke pusat. InsyaAllah tinggal waktu, begitu juga dengan partai lain seperti Gerindra,” ungkap Faturrohman kepada wartawan, Jumat (8/11/2019).
Pengusaha asli keturunan Kota Cilegon ini juga menegaskan komitmennya untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat.
“Selain usaha maksimal, saya juga selalu berdoa kepada Allah, jika Yang Maha Kuasa mengizinkan dan ridhoi, tolong permudah urusan saya, berikan petunjuk, kelancaran, dan jalan yang terbaik dalam hajat pencalonan ini. Tapi sebaliknya, kalau ada niat saya tidak amanah, tolong tutup dan persulit jalan ini,” ungkap Faturrohman.
Dia berharap masyarakat juga berkomitmen untuk mendorong perbaikan untuk perubahan Kota Cilegon, dan sama-sama berupaya yang terbaik untuk melahirkan pemimpin yang tidak lagi terjerat korupsi.
“Kita maju karena komitmen ingin memperbaiki dan menuju perubahan Kota Cilegon yang kita cintai ini, saya akan membuktikan, partai politik membuktikan, masyarakat Cilegon juga buktikan. Jangan pengen berubah, tapi ribut duit aja, siapa yang ngasih duit coblos. Jadi kalau Cilegon gak maju, banyak korupsi, jangan hanya salahin pejabatnya, introspeksi juga rakyatnya,” sindir Faturrohman.
Sementara untuk sosok bakal calon Wakil Walikota Cilegon yang akan digandengnya, Faturrohman mengaku sedang melakukan penjajakan politik dengan beberapa figur yang sejalan dengan arus perubahan.
“Sudah ada, tapi nantilah. Ada 3, salah satunya dari kalangan industri, kalau perempuan masih dalam pertimbangan,” tandasnya. (*/Ilung)
