Hari Pahlawan, PP Gema Al-Khairiyah Bedah Buku Aria Wangsakara

Dprd ied

CILEGON – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, jajaran Pengurus DPP Gerakan Mahasiswa (Gema) Al-Khairiyah menggelar Seminar dan Bedah Buku yang mengangkat tema, ‘Nilai-nilai Kepahlawanan Brigjend KH Syam’un dan Bedah Buku Aria Wangsakara’, di Gedung Serba Guna Al-Khairiyah, Citangkil, Selasa (13/11/2019).

Dalam acara yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan tersebut, Gema Al-Khairiyah menghadirkan dua narasumber ternama ahli sejarah di Banten, yakni Dr. Rahayu Permana dan Mufti Ali, Ph.D.

“Di Hari Pahlawan ini tentunya kita sebagai mahasiswa dengan idealismenya harus belajar kepada pahlawan, dan fokus dengan kebaikan, kebenaran yang insyaAllah outputnya keindahan. Dengan seminar ini bisa membangkitkan semangat mahasiswa,” kata Ketua DPP Gema Al-Khairiyah, Faisal Ansori, kepada faktabanten.co.id usai acara.

Faisal juga menjelaskan alasannya memilih tema seminar tentang sosok Brigjend KH Syam’un sebagai tokoh pahlawan nasional yang juga merupakan sosok militer sekaligus ulama.

dprd tangsel

Selain itu, dipilihnya membedah buku Aria Wangsakara yang juga sangat menginspirasi semangat perjuangan dan syiar Islam.

“Kita ingin belajar kepada beliau sebagai pendiri Al-Khairiyah, bagaimana tadi bapak-bapak narasumber begitu lugas dan gamblang memaparkan tentang perjuangan beliau untuk agama dan negara,” jelasnya.

“Sementara Aria Wangsakara sebagai utusan Sultan Banten ke Mekkah di tahun 1636, juga memiliki peran peran utama dalam perjuangan di tatar Banten. Semangat beliau saat diberi mandat oleh Sultan Ageng Tirtayasa untuk memimpin perang melawan VOC, juga perlu kita pelajari,” bebernya.

Untuk itu, dengan digelarnya seminar dan bedah buku ini, Faisal berharap selain menjadi pengetahuan bagi mahasiswa tentang jasa perjuangan pahlawan, secara substansi nilai-nilai semangat perjuangannya juga bisa menginspirasi mahasiswa sebagai kaum intelektual dan generasi penerus bangsa.

“Kita harapkan, bukan hanya mengenang jasa kepahlawanannya saja. Namun nilai-nilai perjuangan beliau juga bisa kita lanjutkan untuk agama dan Indonesia,” jelasnya. (*/Ilung)

Golkat ied