Jelang Tahun Baru 2020, Pengunjung Hotel di Pandeglang Menurun Drastis

Sankyu

PANDEGLANG – Jelang perayaan malam Tahun Baru 2020, sejumlah pengelola hotel keluhkan menurunnya jumlah pengunjung yang akan berlibur akhir tahun di Kabupaten Pandeglang.

Salah satunya datang dari Manajer Tanjung Lesung Resort, Widiasmanto yang mengatakan, kondisi wisatawan yang datang ke Tanjung Lesung masih belum pulih dibanding tahun-tahun sebelumnya. Terbukti, hingga tanggal 26 Desember 2019, jumlah wisatawan yang berlibur ke Tanjung Lesung masih di bawah 50 persen.

“Sejauh ini memang belum sepulih tahun-tahun sebelumnya, berkurang jumlahnya. Kalau tahun lalu, H-8 sampai H+4 itu udah rame. Tahun ini, sampai tanggal 26 Desember masih di bawah 50 persen,” ucap Widiasmanto kepada faktabanten.co.id beberapa waktu lalu.

Namun, menurutnya, puncak arus pengunjung yang datang ke Tanjung Lesung diperkirakan akan mengalami peningkatan di malam pergantian tahun.

“Tapi pesanan khusus di Tahun Baru lumayan, udah sampai 75 persen,” ujarnya.

Kendati demikian, dikatakan Widiasmanto, jumlah pengunjung di momen libur akhir tahun 2019 secara keseluruhan mengalami penuruan secara signifikan dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau tahun lalu, 100 persen, tapi kalau sekarang yaa sekitar 70 persenan,” ungkapnya.

Bahkan ia mengaku, adanya penurunan jumlah pengunjung membuat pihaknya tidak bisa mematok harga yang terlalu tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sekda ramadhan

Untuk itu ia berharap peran Pemerintah Daerah lebih giat melakukan promosi-promosi yang tepat agar destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pandeglang bisa membaik.

“Kita ga minta bantuan secara direct, ga mungkin juga. Tapi kita minta agar bisa dibantu lewat promosi-promosi yang tepat segmentasinya, tepat target sasarannya. Bina promosinya harus tau, harus paham market Pandeglang itu darimana. Harusnya promosi itu dilakukan di Jakarta, karena itu bisa lebih menijat wisatawan dari luar daerah. Kalau pasang baliho cuma di alun-alun Pandeglang buat apa? Itu bentuk ketidakpahaman Bina Promosi soal market Pandeglang itu siapa dan darimana,” tukasnya.

Hal senada turut disampaikan Bidang Marketing Hotel Lippo Carita, Aja Aswaja yang mengatakan, kendati ada peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke Lippo Hotel dibanding bulan-bulan sebelumnya, namun jika dibandingkan dengan momen akhir tahun sebelumnya justru ada penurunan yang cukup signifikan.

“Untuk di Lippo sendiri, wisatawan ada 1200 orang dari tanggal 24 sampe sekarang tanggal 29 Desember. Memang ada peningkatan sejak musibah tsunami kemaren. Tapi dibanding tahun sebelumnya, justru berkurang hingga 50 persenan,” kata Aja Aswaja saat ditemui di Carita, Minggu (29/12/2019).

Ditambahkan Aja, hal itu lantaran masih kurangnya peran Pemerintah Daerah dalam melakukan promosi-promosi destinasi wisata daerah Pandeglang ke luar Banten.

“Pemda kurang greget dalam mempromosikan wisata daerahnya, tidak seperti daerah-daerah lain,” ujar Aja.

Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk lebih berani melakukan gebrakan-gebrakan dalam mempromosikan wisata daerah dengan menggandeng lebih banyak media yang bisa berperan membantu menyampaikan informasi-informasi akurat terkait kondisi wisata di Kabupaten Pandeglang sampai saat ini.

“Pemda harus bisa mendobrak pariwisata di Pandeglang, khususnya Carita. Karena Carita punya banyak potensi luar biasa. Pemda harus bisa kerjasama dengan media-media agar gaung promosinya bisa lebih luas lagi. Itu juga untuk menginformasikan ke para pengunjung agar mereka bisa merasa aman dan nyaman berwisata ke Pandeglang,” tandasnya. (*/Red)

Honda