Terkait Koordinator Proyek, Puluhan Mahasiswa Geruduk DPRD Pandeglang
PANDEGLANG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Rabu, (23/2/2022).
Dalam aksinya mahasiswa menduga ada indikasi tukar menukar proyek hingga dugaan koordinator proyek Jalan Kabupaten Mantap Betul (Jakamantul).
Ketua GMNI Pandeglang, Tubagus Muhamad Afandi mengatakan bahwa pihaknya menduga ada tukar menukar pada program Jakamantul.
Jika dugaan transaksi itu benar, maka fungsi kontroling sebagai anggota legislatif hanya omong kosong belaka.
“Jangan sampai dimanfaatkan segelintir kaum elit. Saya sampaikan peran anggota dewan sebagai kontroling ini dilemahkan. Apalagi jika adanya barter dengan program Jakamantul, ini bisa membahayakan kemajuan kabupaten Pandeglang,” kata Tubagus Afandi kepada awak media usai menggelar aksi.
Masih kata Tubagus Afandi, jika ada oknum DPRD Pandeglang yang ikut terjun langsung menjadi koordinator atau jadi pengusaha pada program Jakamantul, maka fungsi legislatif untuk mengawasi pelaksanaan pembangunan sudah tidak ada artinya.
“Fungsi dewan murni mengawasi bukan ikut turun atau ikut serta pada program. Kalau ikut serta maka tidak ada lagi fungsi DPRD sebagai kontroling kebijakan eksekutif,” tegasnya.
Sementara itu, Erik Setiawan aktivis lainnya mendesak DPRD Pandeglang untuk mengawasi program jakamantul.
“Kami minta diawasi. Jangan sampai program jakamantul ini dimanfaatkan oleh elit politik. Kami minta program jakamantul ini benar-benar diawasi oleh DPRD, dan pengawasannya harus dimaksimalkan,” pintanya.
Pihaknya juga meminta kepada penegak hukum dan semua elemen masyarakat untuk memantau langsung proses lelang sampai berjalannya pembangunan jalan.
“Jangan sampai akibat adanya setoran kepada oknum koordinator, sehingga dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap kualitas pembangunan. Kalau sudah begitu, jelas yang rugi masyarakat,” tegasnya. (*/Oriel)