Pemilihan Ketua OSIS SMPN 3 Leuwidamar, Siswa Berlatih Demokrasi

LEBAK – Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMPN 3 Leuwidamar menyelenggarakan pemilihan Ketua OSIS periode 2017-2018, pemilihan ini diadakan sesuai dengan tata cara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Presiden di Indonesia, yaitu dengan pencoblosan secara langsung.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Januari 2018 ini menganut sistem dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa. Prinsip demokrasi ini diterapkan dalam pemilihan ketua OSIS yang diharapkan memberikan pelajaran untuk menggunakan hak yang dimiliki secara bertanggung jawab.

Sebelum acara pemungutan suara, masing – masing pasangan calon menyampaikan visi dan misinya. Kecerdasan dari kedua pasang calon terlihat dengan gaya masing – masing yang menunjukkan sifat kepedulian akan lembaga sekolah yang kini sedang mereka duduki. Penyampaian visi misi diakhiri dengan berbagai macam variasi seperti nyanyian atau pantun termasuk yel-yel yang disambut dengan tepuk tangan hadirin.

Kedua pasangan calon pantas untuk dipilih dan dijadikan pemimpin. Dari isi pidatonya mereka telah siap untuk memimpin teman-temannya dalam organisasi sekolah yang disebut dengan OSIS tersebut. Mereka bertekad untuk memajukan sekolah ini ke arah yang lebih baik lagi.

Proses penghitungan perolehan suara pemilihan ketua Osis SMPN 3 Lewidamar, Kab. Lebak / dok

Kepala Sekolah SMPN 3 Leuwidamar, Asep Kurnia, dalam sambutannya mengatakan, bahwa pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS periode 2017-2018 ini adalah wujud penanaman demokrasi sejak dini sehingga nantinya terbiasa dengan alam demokrasi yang ada di negara ini.

“Jadikan pemilihan ketua OSIS ini sarana untuk melatih berdemokrasi,” ujar Asep kepada faktabanten.co.id, Sabtu (20/1/2018).

Asep menambahkan, pemilihan Ketua OSIS ini cukup menarik, karena sebelum pencoblosan, dua calon yang bertarung, yaitu Siti Laelani Atikah – Icih dan Siti Hasanah – Utari Indriyani melakukan orasi serta menyampaikan visi dan misi yang akan dilaksanakan 1 tahun kedepan dalam memimpin OSIS.

“Hal ini perlu dilakukan untuk mengajarkan siswa agar berani mengungkapkan pendapatnya kepada khalayak ramai,” tambahnya.

Sementara itu, Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Bidang Kesiswaan, Achmad Saefulloh, S, Pdi menyampaikan, Pemilihan Ketua Osis ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 7 sampai kelas 9 dengan jumlah pemilih 232 orang yang tercantum dalam daftar pemilih.

“Tiap siswa mempunyai hak untuk melakukan pencoblosan,” kata Achmad.

Achmad Saefulloh menambahkan, Setiap siswa bergantian memberikan hak suaranya dimulai dari kelas 7 sampai dengan kelas 9, sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap dapat berjalan dengan baik, tersedia beberapa bilik suara bagi pemilih, sehingga pemilihan ketua OSIS dijamin kerahasiannya.

“Bagi kandidat yang bersaing diharapkan dapat menerima apapun hasil yang diperoleh dalam proses pemilihan yang dilaksanakan. Selain itu Ketua OSIS yang nantinya terpilih diharapkan mampu menjadi sosok yang bisa memimpin dan memberikan contoh yang baik bagi temannya,” harapnya. (*/Sandi)

Honda