Pengerjaan Proyek Jembatan Desa Cilangkap Lebak Dinilai Asal-asalan

LEBAK – Pembangunan jembatan yang berada di Desa Cilangkap – Desa Senanghati yang menelan anggaran Rp1.023.840.000,00, pengerjaannya dinilai asal-asalan.

Mas’ud, salah satu anggota LSM RP-NKRI mengatakan, dalam pengerjaan pembangunan jembatan tersebut banyak kekurangan dan diduga asal-asalan.

“Investigasi saya di lapangan, bahan cor untuk sayap jembatan tidak memakai batu split, kalau tidak ada atau kekurangan material jangan dulu dikerjakan, dan pasir yang digunakannya juga bukan pasir cor, tapi pasir arug yang tidak bagus untuk cor,” ujarnya.

Selain itu lanjut Mas’ud, dengan anggaran yang sangat besar itu pengerjaan jembatan dilakukan dengan manual, serta pekerja tidak memakai perlengkapan safety.

“Ini anggaran kan miliaran, masa ngecor manual pakai cangkul, tidak memakai molen, mana pekerja tidak memakai alat pengaman,” ungkap Mas’ud.

Kartini dprd serang

Masih kata Mas’ud, ia juga menyayangkan kenapa setiap proyek pembangunan di Lebak selalu memakai gaya yang sama, pihak pelaksana jarang berada di lokasi pengerjaan.

“Ini proyek di Lebak selalu saja seperti ini, pihak pelaksana kontraktor hanya menaruh pekerja di lokasi lalu ditinggalkan, sedangkan dari pihak pelaksana jarang ke lokasi,” tukasnya.

Sementara itu, salah satu pekerja yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan, pekerjaan sedikit terganggu karena faktor cuaca.

“Kemarin-kemarin sih pakai molen, ini kan hanya untuk tugu jembatan, dan hujan juga sedikit mengganggu pekerjaan, makanya ini agak dipercepat, selain itu memang material bahan sedikit terlambat, kalau untuk pekerjaan ya kurang lebih sudah 2 bulan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan PUPR Kabupaten Lebak Irvan Suyatupika mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pengawas di lapangan.

“Bahwa pekerjaan beton yang dikerjakan manual itu diperuntukannya untuk loneng jembatan, bukan untuk pekerjaan struktur,” ujarnya singkat (*/Sandi)

Polda