Cegah Politik Uang dan Isu Sara di Pemilu 2019, Ini Ikhtiar Bawaslu Banten

SERANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten. Menggelar deklarasi Gerakan Banten Bisa di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu (19/9/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan seluruh Parpol, Ketua DPRD Banten, Kepala daerah dan penyelenggara Pemiliu di Provinsi Banten.

Ketua Bawaslu Provinsi Banten, Didi M Sudih dalam sambutannya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bisa menjaga menjaga kondusifitas di gelaran kontestasi politik ini.

Selain itu Didih juga berharap kepada seluruh kontestan agar suasana kontestasi politik ini tidak memanas hingga tingkatkan pemilih.

“Bahwa kita menghadapi perhelatan Pemilu 2019 tentunya ada kontestasi peserta pemilu itu bersaing bagaimana menang, persaingan itu kami harapkan tidak merembet hingga ke akar rumput,”tuturnya.

Suasana damai di gelaran kontestasi ini menurut Didih merupakan salah satu bentuk komitmen dari seluruh kontestan dan penyelenggara Pemilu.

“Jika semua komitmen semua itu akan berjalan secara aman dan damai. Banten termasuk yang kondusif, itu karena kedewasaan Masyarakat peserta pemilu dan pemerintah, Komitmen ini bukan hanya peserta pemilu tapi juga ASN, Kepala daerah. Saya sangat memohon sekali,” jelasnya.

Dua hal yang menjadi fokus Bawaslu menjelang kontestasi di 2019 ini, yaitu politik uang dan ujaran kebencian dengan isu Sara.

Senada dengan Ketua Bawaslu Banten, Ketua Bawaslu RI berharap kondusifitas ini bisa terjadi di Provinsi Banten karena banyaknya perwakilan dari Banten di penyelenggara Pemilu.

“Dua komisioner dari 7 komisioner di Bawaslu RI adalah orang Banten, di KPU RI juga satu orang Banten, jadi kalau Banten enggak kondusif ini kebangetan, masa ngurus Indonesia bisa Banten enggak,” ujarnya.

Sementara itu Ketua KPU Banten, Wahyul Furqon dalam sambutannya mengajak kepada seluruh peserta Pemilu untuk taat azas dan tidak memobilisasi masyarakat untuk bersiteru.

“Peserta harus taat asas, kita juga harus adil. Pemilu yang damai dan berintegritas dan kesadaran kolektif itu sangat penting, kepada peserta pemilu sebentar lagi akan kampanye, saat itulah kita harus taat, kita mulai dengan proses yang baik maka hasilnya pun akan baik,”kata Ketua KPU Banten.

Banten sebagai salah satu provinsi yang memiliki populasi yang sangat besar memiliki potensi kerawanan yang tinggi, terutama singgungan politik yang terkadang disengaja oleh sebagian peserta Pemilu.

Gubernur Banten, Wahidin Halim berharap peserta Pemilu bisa memberikan pendidikan demokrasi yang baik bagi masyarakat dan menjadikan ajang demokrasi ini sebagai pesta rakyat yang damai.

“Bicara berkompetisi tapi masyarakat jangan jadi objek jadi kepentingan pribadi partai kita, didiklah masyarakat Banten untuk baik berdemokrasi,” ujar Wahidin.

Iya juga berharap deklarasi Banten Bisa ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial saja, namun harus diimplementasikan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses demokrasi. (*/Yosep)

Honda