PT Lotte Chemical Klaim Didukung Nelayan Soal Rencana Reklamasi

CILEGON – Kekhawatiran elemen masyarakat akan keberadaan pabrik kimia raksasa PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) yang berdampak pada tergusurnya pangkalan nelayan yang berada di kawasan Tanjung Peni, Kota Cilegon, ternyata dianggap sebagai hal yang tidak berdasar oleh pihak LCI.

Terlebih dengan rencana investor asal Korea Selatan itu yang akan mengeruk pasir laut untuk pembangunan jetty sebagai tambat kapal-kapal besar milik LCI saat produksi nanti. Hal itupun diklaim oleh manajemen LCI, tidak akan berdampak negatif terhadap nasib nelayan yang ada di lokasi Tanjung Peni.

Saat dikonfirmasi, Presiden Direktur PT LCI, Kim Yong Ho, mengaku tidak akan mengganggu nelayan dan mengakui pihaknya akan saling mendukung dengan nelayan.

“Selama ini tidak ada, temen-temen bisa lihat kita kerjasama dengan temen-temen nelayan HNSI, dan dalam kegiatan (Tanam Mangrove-red) ini dengan mereka,” ujarnya, saat ditemui dalam agenda penanaman mangrove di Teluk Banten Kota Serang, Kamis (18/7/2019).

Kartini dprd serang

PT LCI juga menegaskan proyek akan terus berjalan yang bersinergi dengan masyarakat nelayan, dan sebentar lagi tahap pengerukan pasir laut untuk pematangan lahan.

“Setelah izin selesai kita mulai pengerukan kapal, kita masih menunggu approvel dari Kemenhub,” imbuhnya.

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon, Yayan Hambali, mengakui bahwa diantara para nelayan yang ada di kawasan Tanjung Peni sendiri masih terdapat pro kontra terkait reklamasi PT LCI.

“Sebenarnya sih ada yang setuju ada yang menolak,” ucapnya singkat.

Diketahui, rencananya reklamasi PT LCI akan dilakukan dengan pengerukan pasir laut di sekitar lokasi. Dari kedalaman pesisir sekitar 14 meter, PT LCI mengakui akan mengeruk hingga kedalaman 20 meter agar bisa Jetty lebih dalam dan dilewati kapal besar. (*/Ilung)

Polda